

Agustuna, perajin Samah Dori, sangat bersyukur Festival Kopi Papua & UMKM digelar. Dagangannya laku keras, per hari dia meraup uang antara Rp300.000–Rp700.000.
Jayapura, tambahasil.com – Keberpihakan pemerintah terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat jelas dan konkret. Bentuk keberpihakan itu, tidak hanya kepada pelaku UMKM tingkat nasional, melainkan juga ke pelaku UMKM di daerah.
Di tengah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, PB PON dan sejumlah pemerintah kabupaten/kota di tiga kota tempat pesta olah raga itu digelar, yakni Kota Jayapura, Timika, dan Merauke, tidak hanya menggelar perlombaan cabor. Seiring itu juga diselenggarakan pameran yang melibatkan pelaku UMKM.
Di Kota Jayapura, pemkot bekerja sama dengan Bank Indonesia menyelenggarakan Festival Kopi Papua dan UMKM Kota Jayapura 2021. Festival itu diselenggarakan di Kawasan Terminal Mesran, Jl Koti, Kota Jayapura, yang berlangsung sejak 3 Oktober 2021.
Masyarakat yang datang ke festival di depan Teluk Jayapura itu cukup antusias. Pelaku UMKM pun cukup puas, karena dagangannya laku keras.
“Kami sangat bersyukur dengan berlangsungnya festival ini. Penjualan kami rata-rata Rp300.000-Rp700.000 per hari,” ujar Agustina, perajin handicraft dengan merek dagang Samah Dori dengan semringah.
Agustina menjual pernak-pernik souvenir tas noken, gelang, dan kalung khas Papua. “Kami sangat terbantu dengan adanya festival ini di tengah PON XX Papua. Banyak pengunjung dari PON yang membeli produk kami,” tuturnya.
Demikian juga coffee shop Harvest Papua Coffee yang mendapatkan kejutan dengan kedatangan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali, Ketua Umum KONI Marciano Norman, serta Wali Kota Jayapura Benhur Mano yang didampingi oleh Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua Naek Tigor Sinaga.
“Kami sangat berterima kasih dengan kedatangan Menpora dan Ketua KONI Pusat. Transaksinya luar biasa,” kata Yan, pemilik Harvest Papua Coffee.
Di festival itu, Harvest Coffee menjual dan menyediakan kopi jenis Arabica asal Wamena, Pegunungan Jayawijaya. menjadi favorit utama pengunjung festival. Selain kopi Wamena, beberapa varian kopi asal Papua juga banyak disajikan di festival tersebut.
Di tengah-tengah kunjungannya di festival itu, Menpora Zainudin Amali sekaligus didaulat menutup perhelatan tersebut. Sebelumnya, acara dibuka oleh Mensos Tri Rismaharini.
Pemprov Papua dan PB PON XX Papua memang cukup serius untuk mengangkat ekonomi provinsi paling timur Indonesia itu. Selain, mendorong tumbuhnya tunas-tunas baru di cabang olah raga melalui penyelenggaraan pesta PON tersebut.
Di Festival Kopi Papua dan UMKM di Kota Jayapura, sedikitnya 100 UMKM ikut terlibat di festival tersebut. Kegiatan tersebut didukung oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua dan Pemerintah Kota Jayapura.
Bagaimana transaksi selama festival berlangsung? Transaksi festival cukup membesarkan hati. Menurut Naek Sinaga, perputaran uang selama pelaksanaan Festival Kopi Papua mencapai lebih dari Rp627 juta dengan 29.000 transaksi.
Leave a Reply