
Salah satu nominee dalam Top 10 Heroes CNN 2021 adalah pria asal Tabanan. Gerakan Plastic Exchange-nya berhasil mengajak segala lapisan masyarakat terjun memerangi sampah plastik.
Jakarta, legacynews.id – Namanya I Made Janur Yasa. Ia dikenal sebagai pegiat budaya dan sekaligus pengusaha restoran vegan yang cukup kondang di Tabanan, Bali. Belakangan, namanya beredar di berbagai platform media sosial (medsos), menembus berbagai komunitas di kota-kota besar, seperti di Malang, Yogyakarta, Semarang, Bandung, bahkan Jakarta.
Sebuah akun twitter atas nama @rebornblessing pun mengunggah foto Made Janur Yasa, disertai ajakan untuk memberikan votes, agar dia terpilih menjadi pemenang di ajang Top 10 CNN Heroes 2021. Made Janus Yasa merupakan salah satu dan satu-satunya warga Indonesia yang masuk dalam deretan Top 10 nominees CNN Heroes tahun ini.
Pendukung Made, pria asal Tabanan, Bali, semakin banyak. Bagi mereka, kemenangan I Made Janur Yasa itu penting. Bukan saja akan mengharumkan nama Indonesia, dengan inisiatif gerakan sosial warganya yang kreatif. Tapi lebih dari itu, kemenangannya juga diharapkan bisa menjadi modal baru agar gerakan memerangi sampah plastik itu terus bergulir. Bukan hanya di Bali, kalau bisa meluas ke daerah lainnya.
Predikat nominee itu diperoleh I Made Janur Yasa atas perannya dalam ‘’aksi tukar plastik dengan beras”. Dengan bendera plastic exchange, ia bergerak bersama-sama komunitas peduli lingkungan di Tabanan. Gerakan ini tidak semudah yang diucapkan. Mengajak masyarakat mengurusi sampah tentu tidak mudah. Bagi sebagian mereka sampah adalah urusan pemulung.
Namun, pandemi Covid-19 memberinya momentum. Dunia pariwisata Bali menghadapi kesulitan besar karena arus kedatangan turis, baik asing maupun domestik, merosot ke titik nadir. Ratusan ribu warga Bali kehilangan pekerjaan dan sebagian mereka pun kembali ke desanya. Menganggur. Made Janur Yasa juga terpukul. Restoran vegannya pun sepi.
“Saya harus berpikir, di dalam tantangan ada peluang,” katanya ketika diwawancara CNN di akhir Oktober 2021. Sekitar Mei 2020, ia pun memulai programnya dengan mengajak warga desa agar berburu plastik dan langsung menukarkannya dengan beras dengan sistem barter. I Made Yasa menyiapkan berasnya. Ia melakukan gerakannya itu sebagai aktivitas sosial dan nirlaba.
Sebelum memulai aksinya, ia harus sibuk ke sana-kemari menyampaikan pandangan baru bahwa ancaman bagi pariwisata Bali bukan hanya pandemi. Sampah yang tak terurus juga menjauhkan wisatawan. Membereskan sampah dan memanfaatkan plastik untuk daur ulang adalah bagian dari melestarikan Bali sebagai destinasi wisata dunia. Masyarakat mulai tergerak. Aksi menukar sampah dengan beras pun bisa digulirkan dari kampung kelahirannya Desa Batuaji, Kecamatan Kerambitan, Tabanan.
Rupanya, gerakan itu cepat meluas. Dalam setahun, ada 250 desa yang mengikuti gerakan Plastic Exchange itu. Sekali sebulan, Kepala Banjar mengundang warganya ke banjar adat, semacam balai RW, menampung plastik warga, dan sekaligus membarternya dengan beras. Banjar (dusun) bersih dan warga pun senang.
Leave a Reply