
Indonesia terus berbenah sebagai tuan rumah gelaran MotoGP musim 2022 di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada 18-21 Maret.
Lombok, tambahasil.com – Komandan Lapangan Persiapan MotoGP Mandalika 2022, Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto mengungkapkan kondisi dan kelaikan sirkuit jadi salah satu fokus pembenahan yang dikebut dalam waktu dekat. Langkah ini diambil setelah mengevaluasi pelaksanaan World Super Bike (WSBK) pada 19–21 November 2021 lalu di lokasi yang sama, Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Oleh sebab itu, pihaknya membagi pengerjaannya ke dalam tiga sistem tier. Tier 1 adalah paddock area, kemudian tier 2 adalah lintasan sirkuit, dan terakhir tier 3 adalah area penonton. “Sehingga berita-berita yang kemarin itu viral, sirkuitnya banjir, kita antisipasi,” ujar Hadi di Mandalika, Kamis (13/1/2021).
Penambahan drainase pun dilakukan, baik di bagian dalam maupun bagian luar sirkuit. Bagian drainase di luar sirkuit diungkap Hadi telah selesai proses pengerjaan, termasuk membenahi Lagoon atau danau di pinggir laut.
“Lagoon akan kita kasih pompa air yang kecepatannya sekian kubik, sehingga jangan sampai terlambat, jangan sampai sudah menggenang dulu baru disedot,” ujar Hadi.
Hal lain yang juga tak luput dari perhatian Hadi untuk diselesaikan adalah sarana pendukung di luar sirkuit, yaitu jalan penghubung menuju sirkuit, mulai dari bandara di Bypass sampai ke Mandalika, termasuk akses depan arena. Langkah ini dilakukan untuk menjamin kelancaran lalu lalang pihak yang berkepentingan di area-area tersebut.
Sementara kemacetan yang sempat terjadi di beberapa titik saat WSBK lalu berlangsung, akibat antusias penonton, diantisipasi dengan membuka lima pintu masuk menuju sirkuit Mandalika. Di antaranya adalah pintu Pelabuhan di Gili Mas, pintu Pelabuhan di Lembar, pintu Pelabuhan Bangsal, Pelabuhan Kayangan (menjadi titik kedatangan penonton dari Sumbawa), dan pintu di Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid. “Jadi pintu masuknya itu ada empat pelabuhan dan satu bandara,” tegas Hadi.
Para penonton yang datang melalui lima pintu masuk tersebut kemudian akan diurai dengan cara menggunakan shuttle bus. Hal ini dikarenakan para penonton yang datang juga melalui pelabuhan, dan mereka dikatakan Hadi menginap di hotel terapung seperti di kapal milik PT Pelni.
“Kemudian pertanyaannya bagaimana dengan penonton yang sudah menginap di hotel-hotel yang ada di Mataram atau di Lombok? Tentunya kita akan informasikan melalui media, bahwa untuk mereka yang menginap di Mataram, di hotel-hotel, agar menggunakan shuttle bus yang kita siapkan di Islamic Center dan di bandara lama Selaparang. Nantinya, mobil-mobil mereka parkir di situ kemudian naik shuttle bus menuju ke Sirkuit Mandalika,” jelas Hadi
Leave a Reply