Mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia Pada Masa Pandemi Covid-19

/script>

 

Jakarta, legacynews.id – Bulan Agustus bagi masyarakat Indonesia merupakan suatu kebahagiaan dapat merayakan hari kemerdekaan. Namun berbeda pada tahun 2021. Suasana pandemi Covid-19 menjadikan semua pihak menahan diri untuk membuat perayaan dalam kerumunan. Namun demikian suasana kebatinan bersyukur atas kemerdekaan tetap bergelora dalam hati penduduk.

Sebagai warganegara tentunya kita merasakan pembangunan dari tahun ke tahun yang terlihat dengan berdirinya Gedung-gedung, berdirinya jembatan, pembangunan jalan tol, berbagai fasilitas sosial dan masih banyak lagi. Sebagai manusia tentu saja bisa menemukan berbagai kekurangan dan ketimpangan. Manusia selalu melihat ketidak sempurnaan.

Di satu sisi ada pihak yang menikmati kemerdekaan, tetapi di sisi lain ada juga saudara-saudara kita yang belum bisa menikmati hakikat kemerdekaan secara holistik. Lantas, apa makna kemerdekaan bagi saudara-saudara yang kota atau daerahnya masih jauh tertinggal?

Pada masa perjuangan kemerdekaan, pendiri bangsa mungkin tidak memiliki visi dan misi kemerdekaan yang rumit di kala itu. Para tokoh bangsa berjuang dan berkeyakinan, bangsa Indonesia harus bebas dari penjajahan bangsa asing. Bangsa Indonesia memiliki kebebasan dalam berekspresi dan menjalani hidup. Pemerintah Indonesia memiliki kedaulatan untuk mengelola dan melindungi segenap rakyat. Sangat sederhana, dan untuk itu para pejuang rela meninggalkan keluarga, berjuang dan meregang nyawa demi kemerdekaan.

Apakah kemerdekaan yang sesungguhnya telah kita capai saat ini? Tentu saja kita telah mencapai kemerdekaan. Namun proses pembangunan selama 76 tahun tentunya tidak selalu berjalan secara baik sepanjang tahunnya.

Kita menyadari beberapa gejolak politik dan kerusuhan menghambat pembangunan. Oknum-oknum yang melakukan tindak korupsi turut menjadikan ketimpangan pembangunan. Bencana alam menambah kerusakan alam dan menghancurkan pembangunan yang telah ada. Terorisme dan radikalisme bernuansa agama, turut mencabik keharmonisan dan menghambat pembangunan.

READ  Injil Terkungkung Di Gereja Yang Isinya Orang Yang Tidak Peduli

Hakikat kemerdekaan adalah suatu yang sangat mendasar, sudahkah seluruh rakyat Indonesia merasakan nikmat kemerdekaan? Nikmat secara lahiriah atau sebatas fisik, nikmat karena dibangunnya berbagai infrastruktur dari Sabang sampai Merauke, alat transportasi, fasilitas sekolah, rumah sakit, pelabuhan, jaminan kesehatan, jaminan sosial, penguasaan ekonomi dan sumber alam seperti freeport dll.

Bagaimana nikmat batiniah, perasaan bebas berekspresi, bebas beribadah, bebas membangun rumah doa? Hakikat kemerdekaan belumlah sempurna jika masih ada pembatasan, diskriminasi, pelanggaran HAM dan dilarangnya pembangunan gereja diberbagai tempat dengan alasan yang tidak masuk akal dll.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*