Bagaimana Pandangan Orang Kristen Tentang Hutang dan Bunga

/script>

Sebagai praktisi perbankan, kami memelajari bahwa dunia keuangan merupakan warisan sejak zaman Babilonia. Pada zaman itu manusia memanfaatkan transaksi tukar menukar barang menjadi transaksi dengan emas atau perak dan terus berubah menjadi mata uang dan saat ini kita kenal cek atau giro.

Dengan modernisasi terjadi perubahan alat pembayaran dengan menggunakan kartu kredit, kartu debit atau tap n go (seperti e-toll). Pembelian apa pun menjadi mudah seperti Pembelian rumah menggunakan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah. Untuk korporasi dan perdagangan menggunakan fasilitas Kredit Komersial hingga Kredit Tanpa Agunan, dll. Saat ini marak dengan Pinjaman Online yang dapat memutuskan pemberian kredit dalam waktu beberapa jam tanpa harus bertemu.

Perkembangan zaman memudahkan pribadi maupun korporasi. Perkembangan model transaksi secara elektronik sangat pesat, fisik uang dan barang tidak terlihat. Atau bahkan fisik yang sama diperdagangkan berkali-kali. Dan transaksi dilakukan tidak secara tunai lansung. namun ada yang menggunakan pembayaran kemudian (term of payment) hingga kredit. Dengan kata lain munculnya hutang dengan jaminan maupun tanpa jaminan. Apakah ada yang salah atau Apakah ada yang tidak sesuai Alkitab?. Semua jawaban tentu tergantung dari sisi mana penafsiran masing-masing.

 

Hutang Wajib Dikembalikan

Menyoroti soal hutang, bisa dipelajari apa yang terjadi sesuai pembahasan dalam Kitab Suci. Dalam Perjanjian Baru Roma 13:8a Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi.

Paulus mengajarkan agar orang Kristen “tidak berhutang”. Tetapi perlu diperhatikan perikop dari ayat 8 tidak terpisah dari perikop sebelumnya, seperti yang dinyatakan pada Roma 13:7 a Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar.

Konteks perintah “jangan berhutang” dalam ayat 8, adalah: “Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar; ….”. Pemahamannya adalah jangan menunggak jika berhutang, apalagi tidak melunasinya.

READ  ‘Jika Hancurkan Gereja Tidak Hancurkan Iman Kepada Tuhan' - Zelensky

Mengenai konsep bunga yang dikenakan terkait hutang. Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menyatakan bahwa bunga atas hutang adalah hal yang wajar dan pantas untuk hutang. Perhatikan Amsal 28:8 8 Siapa memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang, mengumpulkannya bagi orang yang berbelas kasih kepada orang miskin.

Matius 25:27Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Persoalannya adalah bagaimana pemanfaatan terhadap uang yang kita miliki. Tuhan mengajarkan agar harta kita untuk dimanfaatkan atas kemaslahatan orang banyak. Kita perlu berbagi dan melakukan tindakan diakonia.

 

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*