Papua Berhasil Jadi Tuan Rumah Yang Baik

/script>

Papua berhasil menjadi tuan rumah yang baik untuk PON ke-20 dan sukses penyelenggaraan, prestasi, serta peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. Aceh dan Sumatra Utara akan menjadi tuan rumah bersama PON 2024.

Jayapura, legacynews.id – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua menyudahi seluruh rangkaian pertandingan pada Kamis (14/10/2021). Ajang pesta olahraga multicabang empat tahunan nasional terbesar di Indonesia ditutup secara resmi oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Stadion Lukas Enembe, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (15/10/2021) malam. Tepat 13 hari sebelumnya atau 2 Oktober 2021 dari tempat sama, Presiden Joko Widodo membuka resmi ajang olahraga yang diikuti 7.039 atlet tersebut.

Kontingen Jawa Barat diperkuat oleh 770 atlet terdiri dari 412 putra dan 358 putri keluar sebagai juara umum untuk kedua kali secara beruntun. Mereka sukses mendulang 133 emas, 105 perak, dan 115 perunggu atau jika ditotal mencapai 353 medali. Terjadi penurunan jumlah emas yang dipetik, di mana saat PON 2016, Bumi Pasundan meraup 217 keping dan menjadi rekor yang belum terpecahkan hingga sekarang.

Sebelum mengunci gelar juara umum, Jabar sempat bersaing ketat merebut pimpinan klasemen medali bersama dua rival abadi PON, DKI Jakarta dan Jawa Timur. Ini adalah mahkota juara umum kelima kali yang disandang Jabar sejak 1951, 1953, 1961, 2016, dan 2021. Rekor terbanyak masih dipegang DKI dengan 11 kali juara PON. Jawa Timur sendiri baru dua kali juara, yakni di tahun 2000 saat menjadi tuan rumah dan 2008 di Kalimantan Timur.

Atlet-atlet laskar Kujang menjadi penguasa podium pada cabang dayung dengan 20 emas, atletik (11 keping), menembak (11 keping), taekwondo (sembilan keping), angkat berat (delapan keping), dan catur (enam keping). Jabar juga mendominasi pencak silat (enam keping), karate (empat keping), angkat besi (tiga keping), dan bulu tangkis (tiga keping). Jabar juga sukses mengawinkan emas hoki dan bola voli indoor.

Tim ibu kota yang diisi oleh 397 atlet putra dan 338 putri akhirnya mampu membawa daerah mereka duduk di urutan kedua dengan perolehan 110 emas, 91 perak, 100 perunggu. Pencapaian DKI lebih rendah dibandingkan PON 2016 dengan 133 emas, 124 perak, dan 118 perunggu meski hanya duduk di peringkat ketiga saat itu.

READ  Pekan Paralimpik Nasional 2021 Menelurkan Juara Umum Baru

Dari sisi torehan emas, DKI pernah juga merebut 110 keping saat PON 2012 dan mengantarkan kontingen bermoto Jaya Raya keluar sebagai juara umum. Seperti juga Jabar, atlet-atlet DKI menjadi penguasa pada 10 cabang dengan torehan terbanyak yaitu 11 keping emas tercipta dari matras pencak silat di venue GOR Toware, Kabupaten Jayapura.

Bergeser di peringkat tiga ada Jawa Timur. Mereka terlempar dari urutan kedua pada menit-menit terakhir oleh tim DKI. Jatim dan DKI mempunyai keping emas yang sama, 110, tetapi kalah dalam torehan perak dan perunggu. 552 atlet Jatim mengoleksi 110 emas, 89 perak, dan 88 perunggu. Jatim menjadi juara umum pada 12 cabang.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*