
Rusun di pesantren termasuk dalam program resmi penyediaan hunian rakyat. Semua dibangun sebagai hunian sehat dan diserahkan berikut tempat tidur, lemari, dan meja belajar.
Menyongsong Hari Santri 22 Oktober di 2021, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan berita gembira untuk kaum santri di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Pembangunan rumah susun (rusun) di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Hidayatul Ulum, Kota Tasikmalaya, berjalan lancar sesuai jadwal, dan diharapkan bisa rampung akhir tahun ini.
Menteri Basuki Hadimuljono menjelaskan, Kementerian PUPR mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan infrastruktur pendukung pendidikan, seperti hunian santri dan mahasiswa, agar mereka dapat lebih fokus belajar demi menggapai prestasi. Bahkan, pembangunan hunian bagi santri dan mahasiswa itu masuk bagian dalam “Program Sejuta Rumah” Presiden Jokowi.
“Dengan dibangunnya rusun ini diharapkan bisa membantu para santri untuk mendapatkan hunian yang layak selama proses belajar-mengajar dan mencetak sumber daya manusia [SDM] yang unggul dan berakhlak mulia,” ujarnya, dalam siaran pers, Rabu (13/10/2021).
Pembangunan Rusun Ponpes Hidayatul Ulum mulai dikerjakan sejak Juli 2021 dengan target selesai di Desember 2021. Saat ini, progres pembangunannya dalam tahap pemasangan bata ringan lantai I, kolom-kolom ukuran 11/11 pada lantai 1, pekerjaan bekisting penyangga ring balok lantai dak, yang realisasi seluruhnya mencapai 41 persen. Luas lantai bangunan 404 meter.
‘’Fasilitas pendukung yang kini dibangun di Ponpes Hidayatul Ulum itu berupa satu tower dua lantai tipe barak dengan kapasitas sekitar 60 santri,” kata Basuki.
Kepala Balai Pelaksana Wilayah Perumahaan Jawa II, Direktoral Jenderal Perumahan, Kiagoos Egie Ismail, mengatakan bahwa pembangunan Rusun Ponpes Hidayatul Ulum ini menelan biaya APBN Rp2,5 miliar. Rusun tersebut nantinya akan diserahkan lengkap dengan tempat tidur, meja belajar, dan lemari. “Di situ juga akan tersedia listrik, air bersih, dapur, serta kamar mandi. Mudah-mudahan bisa mendorong para santri belajar lebih baik,” kata Kiagoos.
Pembina Ponpes Hidayatul Ulum Nanang Qosim pun bersyukur dan berterima kasih pada Kementerian PUPR yang telah memberikan bantuan rusun. “Kami dari pihak pondok pesantren sangat terbantu, karena selama ini satu kamar bisa dipakai untuk 10 orang. Padahal, kamarnya hanya ukuran 5 X 4 meter persegi,” ujarnya.
Pada tahun anggaran 2021, Kementerian PUPR melalui Ditjen Perumahan mengalokasikan Rp7,6 miliar untuk membangun rusun santri di Jawa Barat. Rusun di Ponpes Hihayatul Ulum adalah salah satunya, dan dua yang lain ada di Kabupaten Tasikmalaya dan Bandung Barat. “Ketiga rusun ponpes tersebut masuk dalam satu paket pekerjaan,” ujar Kiagoos Egie Ismail.
Leave a Reply