
Memuridkan bangsa
Yesus berkata kepada mereka, ”Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia” (Matius 4:19).
Tugas menjala manusia dan memuridkan bangsa merupakan ajakan Yesus kepada orang Kristen untuk menjadi penjala manusia. Apa respons kita? Ajakan ini tidak meminta kekayaan, kekuasaan maupun nyawa. Ajakan ini menawarkan suatu pekerjaan lain selain pekerjaan utama.
Atau sebaliknya, pekerjaan utama sebagai penjala manusia, sedangkan pekerjaan sampingan mencari nafkah agar tidak meminta-minta. Jikalau kita menangkap ikan dengan jala, maka perlu pengetahuan khusus mengenai tempat, kapan dan situasi yang pas saat melemparkan jala, ikan tidak perlu diberitahu, cukup menjeratnya.
Tetapi menjala manusia berbeda sifat pekerjaannya. Manusia tidak bisa dijala begitu saja. Daya tarik Kekristenan adalah keteladanan, dan panggilan untuk percaya kepada Tuhan Yesus sesungguhnya bukan karena penjelasan yang masuk akal dan diterima nalar, melainkan anugerah.
Oleh karenanya bukan karena kita pintar menjala dengan berkhotbah atau menjelaskan ketuhanan secara baik sehingga banyak orang menjadi Kristen, tidaklah sesederhana itu, namun karena kasih karunia kepada suku bangsa yang bersangkutan. Tuhan hanya mengajak kita bermitra, sesungguhnya panggilan ini merupakan kehormatan besar.
Banyak orang hanya bersedia, tetapi tidak bertindak. Sering kali orang mengatakan bahwa dia cinta tanah air Indonesia, dan ingin berbuat bagi bangsa. Memiliki kerinduan untuk bersatu, bahu-membahu mengerjakan panggilan suci, tetapi selalu tersandera karena tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang tidak bisa ditinggal.
Akhirnya hanya “kata” yang keluar tetapi tindakan tidak terjadi. Sesungguhnya, Tuhan ingin kita bekerja bersama-sama dengan Dia. Dan Dialah yang mengerjakannya di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya (Filipi 2:13)
Ajakan menjadi penjala manusia tidak hanya kepada Pendeta, Gembala atau Hamba Tuhan semata, melainkan kepada semua orang yang percaya kepada-Nya. Setiap orang percaya memiliki mandat memuridkan. Memuridkan Bangsa.
Apa profesi kita saat ini? Seorang pengusaha, pedagang, profesional, karyawan pemerintah atau karyawan swasta, dengan jabatan tinggi menengah atau rendah, semua kaum dunia kerja atau kaum awam memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk menjala manusia dan memuridkan. Bahkan kaum dunia kerja harus bisa memuridkan bangsa. Sepertinya mustahil, tetapi ini adalah kenyataan yang ada.
Ingat Yesus Kristus lahir tidak sekadar menjadi bayi kudus. Kita merayakan Natal tidak sekadar mendengar harapan baru, tetapi kenyataan yang baru. Dia Mesias, Juru Selamat, Pemimpin, Teladan.
Dia berkuasa atas bumi dan surga. Berapa lama lagi Dia harus menunggu Anda? Telah berapa kali Anda merayakan Natal? Sudahkah Anda memuridkan bangsa Indonesia?
Leave a Reply