“Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” Lukas 14:11 (TB)
Sifat manusia selalu ingin menonjol, dihormati dan dipuja dan dipuji.
Karena itu, demi untuk dihormati dan dipuja banyak orang siap melakukan apa saja asalkan tujuannya tercapai.
Tetapi firman Allah tidak pernah keliru, siapapun yang coba-coba tinggikan diri, saat itu juga ia akan direndahkan Allah.
Mengapa bersikeras mau menjadi ketua umum sinode? Ketua umum lembaga Kristen? Ingin memiliki posisi dan kedudukan tinggi di berbagai organisasi?
Pasti ada unsur, yang bersangkutan saat berada di kedudukan puncak dan disitulah ia disebut berhasil, dihormati dan dipuji-puji, meski belum tentu pekerjaan yang dilakukan membuat ia pantas dipuji apalagi dihormati.
Hal seperti ini tidak hanya ditemukan di bidang keagamaan, bidang lain pun akan sama saja.
Jika seseorang begitu berhasrat untuk menduduki posisi jabatan yang tinggi, perlu dipertanyakan apakah ia kelak akan meninggikan dirinya juga?.
Apa maksudnya? Ya, jika menjadi pemimpin tidak dihormati apalagi tidak dipuji, ia akan marah meski ekspresi marahnya beragam.
Camkanlah, siapa pun yang meninggikan dirinya ia akan segera direndahkan alias dijatuhkan Tuhan.
Tetapi siapa yang merendahkan diri, karena tidak ada lagi tempat yang lebih rendah, maka ia akan ditinggikan.
Maka, jangan pernah minder atau merasa gagal jika saat ini berada di posisi yang rendah. Nantikanlah engkau akan ditinggikan oleh Allah sendiri.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply