Matius 1:21 PBTB2 “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka.”
Ibadah dan perayaan Natal dilaksanakan oleh siapa saja. Ada Natal Pelajar, Natal Pegawai Bank, Natal Karyawan Pabrik, Natal Militer, Natal Polisi, Natal Narapidana, Natal Gereja, Natal Persekutuan Doa, Natal Waria, dan Natal PSK (Pekerja Sxks Komersial). Dua yang terakhir ini Waria dan PSK menjadi kontroversi. Bolehkah mereka ikut merayakan Natal? Jawab, apakah Natal hanya untuk suci dan yang berdosa dilarang?
Di Jakarta menemukan kelompok seperti ini tidak sulit. Saat mulai melayani pada tahun 1977-1999 bersama beberapa kawan persekutuan doa, sasaran pelayanan kami ke pemukiman rel kereta api, para tunawisma, ke lokasi para Waria dan PSK. Jumlahnya tidak begitu besar dan tempat perayaan juga di mana saja yang memungkinkan. Kami tahu apa risikonya melayani kelompok yang kerap terbuang dari masyarakat. Namun justru kepada mereka kami melayani dan beritakan Injil, meskipun kami juga belum menikah risiko gangguan cukup tinggi.
Suatu hal yang menyentuh hati, ketika kami mencari dan mengajak kumpul untuk bernatalan, bahkan yang non Kristen juga ikut bergabung, semua sangat sederhana, apa adanya. Dengan sebuah gitar, kami menyanyikan lagu-lagu Natal, dan sampaikan firman Allah “Apa tujuan Yesus datang ke dunia?” Jawab, untuk menyelamatkan orang berdosa! Saat itu suasana berubah, mereka yang dimusuhi masyarakat bahkan dibenci, mulai menangis.
Terutama yang dari Kristen menangis dan minta ampun pada Tuhan Yesus. Saat itulah “altar call jalanan” dilakukan. “Terimalah Tuhan Yesus dan tinggalkan semua yang kamu sendiri benci!. Hanya Yesus pusat Natal yang sungguh-sungguh mencintai kamu!”.
Dan satu demi satu mulai berdoa sambil berurai air mata tanda penyesalan dan pertobatan. Puji Tuhan, meski tidak semua, beberapa dari Wari dan PSK yang kami bimbing tinggalkan dunia gelap mereka.
Natal bagi kaum ini kerap ditolak oleh para pelayan Kristus, dengan beribu alasan. Tetapi mari renungkan, siapakah yang mau datang ke tempat-tempat yang dianggap sarang setan? Bukankah itu misi Kristus? Pengalaman melayani kelompok Waria dan PSK, terlebih ketika melihat terjadinya pertobatan, kerap kali berbeda dengan Natal-natal dari kumpulan orang yang mengaku dirinya sangat suci – namun tanpa pertobatan.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply