“… untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Markus 10:45
Dengan jelas Yesus mengatakan, bahwa diri-Nya datang bukan untuk dilayani tetapi melayani, dan memberikan nyawa-Nya bagi banyak orang.
Inilah karya keselamatan itu! Lalu apa hubungannya dengan pelayanan hari ini?
Pelayanan hari ini dapat dimisalkan seperti penjaga lintasan rel kereta api bukan menyapu lantai.
Apa bedanya? Jika penjaga lintasan kereta api berkerja secara serampangan dan tidak bertanggung jawab, berpotensi terjadi kecelakaan dan korban jiwa berjatuhan.
Penjaga lintasan kereta api yang tidak baik kerjanya hanya menimbulkan korban bagi orang lain.
Menyapu lantai, jika penyapunya bekerja dengan tidak bertanggung jawab atau lalai, tidak akan menimbulkan korban jiwa, kecuali lantainya kotor.
Cukup banyak pelayanan, yang dapat dimisalkan dengan penjaga lintasan kereta api, yakni, jika pelayan tersebut lalai melaksanakan tugas untuk jemaat di gereja, semua yang dibutuhkan jemaat, tetapi ia lalai dan tidak bertanggung jawab, jemaatlah yang menjadi korbannya.
Misal seorang operator sound system malas bangun pagi dan terlambat gereja, ibadah pasti terganggu.
Pelayan harus kerjakan sesuatu untuk jemaat, tapi jika tidak ada tanggung jawab dan lalai mengerjakannya, maka jemaat yang akan menanggung akibatnya.
Seharusnya setiap pelayan Tuhan menyadari jenis pelayanan apa yang telah dipercayakan kepadanya?
Jika penting dan strategis, lawanlah kemalasan, jangan hanya bisa buat alasan atau apapun itu, kerjakan tugas yang dipercayakan dengan tuntas bukan untuk manusia saja, tetapi terutama untuk Tuhan Yesus Kristus.
Ingat, jangan karena tugas tidak dikerjakan jemaat yang terganggu dan menanggungnya.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply