“Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!” 1 Korintus 4:16
Pemimpin Kristen tentu memiliki pengikut, apakah dalam jumlah besar atau kecil.
Seseorang disebut pemimpin karena ia dipandang memiliki kemampuan untuk memimpin.
Namun, bukan berita yang mengada-ada, adanya pemimpin yang malah tidak berjalan lurus membuat pengikutnya meninggalkan dia.
Rasul Paulus berkata dengan tegas, “ikulah teladanku!”.
Suatu pernyataan yang tentu akan diperhitungkan pengikutnya bahkan siapa saja yang mendengarnya.
Apakah Paulus memang layak berkata demikian dan dipandang banyak oleh orang disekitarnya bahwa ia pantas didengar atau sebaliknya?
Ada contoh, seorang pendeta ketika didatangi seseorang yang minta konseling, dan orang itu bicara tentang seorang pemimpin yang mengecewakannya, pendeta tersebut berkata, “pandanglah pada Yesus, jangan pandang pada pendeta!”.
Kalimat sangat benar dan tepat disampaikan kepada orang yang datang itu.
Tetapi, jika didalami lagi, karena pendeta itu juga sulit berkata turutilah teladanku!
Hal seperti ini mungkin menjadi lazim, pandanglah pada Tuhan Yesus dan ikutilah Dia, tetapi harus juga ada pemimpin Kristen yang dapat berkata tanpa mengada-ada, turutilah teladanku!
Artinya, keteladan yang disampaikan Paulus tidak sedang mengkudeta posisi Kristus, melainkan ingin memberi pesan ada pemimpin yang memang dinilai telah memberi teladan bagi para pengikutnya.
Nah, apakah pemimpin yang berkata turutilah teladanku semakin banyak ataukah makin berkurang, karena keteladannya sudah hilang lenyap.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply