

“Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.” 2 Timotius 4:6 (TB)
Pendaki gunung sejati selalu ingin berada di gunung dan ingin mati di gunung. Pendaki gunung sejati tak akan bisa dilepaskan dari gunung, kehidupannya hanyalah gunung.
Demikian juga dengan Penginjil sejati, kehidupannya tidak dapat dipisahkan dari Injil dan ia selalu ingin mati di ladang penginjilan.
Meski harus ada daya juga dan pengorbanan baik bagi pendaki gunung maupun penginjil, tetapi semua itu adalah bayar harga yang sudah disiapkan sebelumnya.
Kematian di ladang penginjilan adalah bukti panggilan Kristus dipenuhi sampai langkah dan garis akhir dalam pertandingan iman.
Penginjil sejati tidak pernah menjadikan ladang penginjilan hanya sebagai tempat singgah atau suatu petualang, tetapi itu adalah hidup dan mati.
Penginjil sejati bangga jika ia mati sebagai penginjil dan dikenang sebagai penginjil.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/88166773903?pwd=L3BSTEFsZzh2RDhaTmM1SnVUVVJkdz09
Meeting ID: 881 6677 3903 | Passcode: prewpa2022
Leave a Reply