
/script>
SALAH SATU HAL PENTING DALAM MEMBERITAKAN INJIL
ADALAH MENGIMPARTASIKAN FIRMAN

“… dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.” Yakobus 1:21b (TB)
Tentu kita telah pahami bahwa pemberitaan Injil adalah berkaitan dengan impartasi/ penanaman Firman Tuhan kepada hati pendengar. Bahwa ketika kita memberitakan Injil, sebenarnya bukan hanya menekankan pada “mentransmisikan” Firman, namun kita sedang “mengimpartasikan” Firman (Word). Kemudian Firman Tuhan itu menjadi bagian dari natur baru seseorang. Karena itu, Firman Tuhan yang telah tertanam dalam hati seseorang itu berkuasa untuk menyelamatkan jiwanya.
Dalam Perjanjian Lama, ketika Allah mengadakan perjanjian dengan umatNya, Ia memulai dengan mengimpartasikan Taurat Tuhan/ Firman Tuhan ke dalam hati mereka, sehingga Allah menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umatNya.
Yeremia 31:33 “Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.”
Roh Kudus yang bekerja mengimpartasikan Firman Tuhan ke dalam hari orang yang percaya.
Oleh karena itu ketika kita memberitakan Injil, kita harus mengingat bahwa kita sedang mengimpartasikan Firman Tuhan ke dalam hati mereka yang mendengar, dan Roh Kuduslah yang mencerahkan Firman itu, sehingga mereka memahami keselamatan dalam Tuhan Yesus.
“Teruslah bersekutu dan memberitakan Injil !”
Pdt. Tommy Lengkong, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply