

Orang Kristen dan pemimpin gereja kadang menilai dirinya minoritas.
Untuk mendirikan rumah ibadah berharap tidak diganggu meski ketentuan sudah dilalui.
Situasi seperti ini menempatkan pengikut Kristus seperti bergantung pada yang lebih besar.
Nah, Yusuf berada di Mesir masuk sebagai budak, difitnah dan dipenjara.
Tetapi Firaun berkata: “Tidak ada orang seperti ini, dipenuhi Roh Allah!” (Kej 41:38); “Tidak ada seorang pun yang berakal budi dan bijaksana” (ay39); “Engkau pemegang kuasa atas istana, bukan tahkta!” (ay40) dan Firaun memberi cincin meterai dan kalung dan menaikkan ke kereta nomor dua, rakyat Mesir memberi hormat pada Yusuf.
Segala hukum di kerajaan Mesir harus melalui persetujuan Yusuf.
Ia diberi gelar Safnat Paaneah (The Expounder of Secrets, penelaah rahasia-rahasia).
Saat Mesir kelaparan, Yusuf tempat rakyat Mesir mendapat bantuan.
Doakan muncul orang seperti Yusuf.
Salam Injili.
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply