Belajar Karakter Dari Orang Yang Tidak Memiliki Karakter Kristus

/script>

1 Korintus 15:33  “Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik”.

Jakarta, legacynews.id – Karakter Kristus merupakan hal penting dari kehidupan Kristen yang sejati. Dalam Kitab Suci, karakter Kristus digambarkan melalui sifat-sifat seperti kasih, kerendahan hati, pengampunan, dan kebenaran. Karakter ini bukan hanya sekadar atribut moral, tetapi merupakan cerminan dari iman yang hidup dalam diri pribadi dan relasi yang intim dengan Tuhan. Sebagai orang Kristen, memiliki karakter seperti Kristus adalah tujuan utama dalam perjalanan rohani. Karakter tidak seperti drama tentang meniru tindakan Kristus, melainkan tentang menghidupi nilai-nilai-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

Kitab Suci menceritakan banyak contoh tentang sifat-sifat Kristus yang harus dicontoh oleh setiap orang percaya. Dalam Galatia 5:22-23, kita menemukan buah Roh yang mencakup kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Sifat-sifat ini mencerminkan karakter Kristus yang sempurna. Yesus menunjukkan kasih yang tanpa syarat, walaupun kepada musuh-Nya, dan mengajarkan pentingnya mengampuni. Kerendahan hati-Nya terlihat ketika Dia mencuci kaki murid-murid-Nya, menunjukkan bahwa melayani adalah inti dari kepemimpinan sejati. Kebenaran dan integritas-Nya tidak pernah goyah, bahkan ketika menghadapi pencobaan dan penderitaan.

Belajar dari seorang yang tidak memiliki karakter Kristus atau tidak seiman dapat menjadi tantangan tersendiri. Di satu sisi, ada potensi bahaya dalam mengadopsi nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran Kristus. Misalnya, dunia sering kali mempromosikan kesuksesan karir, kekayaan dan kekuasaan sebagai tujuan hidup, yang dapat mengalihkan fokus dari nilai-nilai rohani. Namun, di sisi lain, ada manfaat dalam belajar dari pengalaman dan pengetahuan orang lain, terlepas dari latar belakang rohani mereka. Misalnya, keterampilan profesional, etos kerja, dan wawasan budaya dapat dipelajari dari berbagai sumber tanpa harus mengorbankan prinsip-prinsip iman Kristiani.

READ  Mengalami Kehadiran Kristus Dalam Perjamuan Kudus

Kitab Suci tidak melarang kita belajar dari orang tidak seiman, tetapi menekankan pentingnya kebijaksanaan dan diskriminasi rohani. Dalam 1 Korintus 15:33, Paulus memperingatkan bahwa “pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Ini menunjukkan bahwa meskipun kita dapat belajar dari orang lain, kita harus berhati-hati agar tidak terpengaruh oleh nilai-nilai yang salah, yang tidak sesuai Alkitab. Sebagai contoh, Daniel dan teman-temannya di istana Babel belajar dari budaya dan ilmu pengetahuan Babel, tetapi mereka tetap setia pada iman mereka dan tidak terpengaruh oleh penyembahan berhala. Ini menunjukkan bahwa dengan kebijaksanaan dan keteguhan iman, kita dapat belajar dari berbagai sumber tanpa kehilangan identitas Kristen kita.

Menjaga integritas karakter Kristus sambil belajar dari berbagai sumber memerlukan keberanian antara keterbukaan dan keteguhan iman. Orang Kristen dipanggil untuk menjadi terang dan garam dunia, yang berarti setiap kita harus terlibat dengan dunia tanpa kehilangan esensi iman Kristen. Ini dapat dicapai dengan terus-menerus memperdalam hubungan kita dengan Tuhan melalui doa, saat teduh dan membaca serta mempelajari Firman-Nya. Sebagai Anak Tuhan harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip Kristen dalam setiap interaksi dan keputusan. Dengan demikian, kita dapat belajar dari orang lain dan memperkaya kehidupan kita tanpa mengorbankan karakter Kristus yang kita junjung tinggi.

Dalam perjalanan ini, penting untuk selalu mengingat bahwa karakter Kristus adalah standar tertinggi yang harus kita kejar, dan bahwa setiap pembelajaran dari luar harus disaring melalui kompas kebenaran Firman Tuhan. Dengan demikian, kita dapat menjadi saksi yang efektif bagi Kristus di dunia yang beragam ini.

Pro Ecclesia Et Patria

Antonius Natan | Dosen STT LETS | Fasilitator Bapa Sepanjang Kehidupan

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*