

Disadari atau tidak Generasi Z, yang merupakan angkatan kerja terbaru menghadapi tantangan keseimbangan antara belajar dan bekerja. Generasi Z berada dalam era digital yang cepat dan dinamis. Mereka menghadapi tuntutan untuk bekerja lebih lama, terutama karena pengurangan tenaga kerja dalam restrukturisasi perusahaan. Teknologi informasi yang terus berkembang juga menambah beban, karena memungkinkan pemantauan waktu kerja yang lebih intensif. Namun, mereka juga mengutamakan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi serta mencari makna dalam pekerjaan.
Pada masa lampau manajemen masih menganggap kehadiran fisik di kantor sebagai indikator komitmen dan produktivitas. Generasi Z sering kali harus bersaing dalam lingkungan yang mengedepankan jam kerja panjang sebagai tanda dedikasi. Meskipun teknologi memudahkan pekerjaan, akses e-Mail, WhatsApp dan aplikasi pesan instan membuat mereka merasa harus selalu terhubung dengan pekerjaan, bahkan di luar jam kerja. Ini mengaburkan batas antara waktu kerja dan waktu pribadi, dapat meningkatkan risiko kelelahan dan stres.
Kita mengupas bagaimana Gen Z menemukan keseimbangan dan mengurangi risiko kelelahan dan stres. Hal yang utama adalah Gen Z perlu memahami pentingnya manajemen waktu yang efektif, termasuk menetapkan prioritas, membuat rencana harian/mingguan, dan mengidentifikasi waktu khusus untuk belajar dan bekerja.
Berbicara dan berdialog dengan dosen, pengajar, atau atasan mengenai beban belajar dan kerja yang dihadapi dapat membantu menemukan solusi yang sesuai. Pengaturan jadwal yang lebih baik di tempat kerja atau pendidikan, dapat membantu menyesuaikan beban belajar dan kerja.
Gen Z juga perlu menyadari untuk merawat diri, termasuk istirahat yang cukup, olahraga, dan mengelola stres, sangat penting. Dengan merawat diri sendiri, generasi Z dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan. Menyadari pentingnya keseimbangan hidup yang sehat, termasuk waktu untuk berdoa, melayani di gereja, bersantai, berekreasi, dan menikmati hobi, adalah kunci utama.
Tahapan berikut adalah menetapkan tujuan yang jelas dalam belajar dan karir, serta memprioritaskan tugas yang sesuai dengan tujuan tersebut, dapat membantu Gen Z mengatasi tantangan belajar dan bekerja.
Selain itu dukungan dari teman kuliah, teman di gereja, teman di kelompok sel dan keluarga, atau mentor dapat membantu dalam menemukan keseimbangan antara belajar dan bekerja.
Menemukan keseimbangan antara belajar dan bekerja merupakan tantangan yang nyata bagi banyak Gen Z. Namun, dengan kesadaran akan pentingnya manajemen waktu, merawat diri, komunikasi terbuka, dan dukungan keluarga, kelompok sel, rohaniwan di gereja dan rekan kerja, Generasi Z dapat mencapai keseimbangan yang bermanfaat untuk kemajuan belajar dan karir mereka
Pro Ecclesia Et Patria
Leave a Reply