Gerakan Indonesia Berdoa Terus Bergulir Mengikuti Rencana Allah

/script>

Peserta Ibadah Syukur Doa Bagi Bangsa Indonesia di Graha Bethel 

Doa Bagi Bangsa tidaklah sekedar ritual secara berkala, namun sebuah kegerakan sehingga Api Doa harus terus dijaga agar tidak padam. Maka sebagai kelanjutannya GERAKAN INDONESIA BERDOA akan terus bergulir sesuai kehendak Allah.

Jakarta, legacynews.id – Imamat 6:12 “Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam. Tiap-tiap pagi imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya dan membakar segala lemak korban keselamatan di sana.

Doa Bagi Bangsa yang digelar sukses jelang akhir Agustus lalu di DOME Mawar Saron Kelapa Gading, sebagai tanda ucapan syukur sekaligus pembubaran kepanitiaan Doa Bagi Bangsa dengan mengadakan ibadah ucapan syukur Jumat 6/9/25 di Graha Bethel, Jalan Ahmad Yani Jakarta Timur.

Di mana setelah dilakukan ibadah syukur yang diikuti 300an jemaat ini, diharapkan pelayanan doa bukan hanya saat momentum tertentu saja, tapi menjadi satu kegerakan.

Tampak hadir Pdt Aristarkus Tarigan Fasilitator Umum Jaringan Doa Nasional (JDN), Pnt Herry Pratomo Sekretaris Umum JDN, Ketua Umum  Panitia, Pdt Kiki Tjahyadi yang juga Ketum BPD GBI DKI Jakarta, Pdt Andi Markus Gembala Rayon GBI Bekasi, Jakob Rachmat dari GBT, Pdt. Zulfikar Nainggolan dari Indonesia Cerdas, Pdt. Danny Supangat dari Pasundan Menyembah, Antonius Natan, Ketua STT LETS, Christine Pranoto dari Abbalove, pemimpin Sinode dan banyak lagi pendoa dari berbagai gereja lokal.

Pendeta Gilbert Lumoindong Ketua BPP Gereja Bethel Indonesia (GBI) dalam kotbahnya mengajak adanya kesatuan tubuh Kristen, agar jemaat dewasa.

Menurutnya ada beda antara jemaat yang dewasa dan anak-anak. Diakui sekarang gereja menghadapi masalah krusial bukan masalah fasilitas gereja dan pengajaran tetapi persoalan kedewasaan jemaat.

READ  Gereja Itu Rumah Doa Bukan Rumah Bisnis

Terkait pemahaman jemaat dewasa dan anak-anak, Gilbert membeberkan pertama jemaat yang masih bersifat anak-anak itu masih mengedepankan perasaan- semnetara gereja dewasa bicara tanggung jawab, Kemudian Gereja yang kekanak-kanakan itu keakuaan (saya) sedangkan gereja dewasa mengdepankan kami lalu gereja kekanak-kanakan mengedepankan apa yang saya dapat sedangkan gereja diwasa apa yang kita berikan. Terakhir gereja kekanak-kanakan mengedepankan kesenangan sedangkan gereja dewasa mengedepankan tanggung jawab.

Artinya kalau umat Kristen masih merasa seperti kanak-kanak inilah yang seharusnya segera menyadari dan menjadi umat yang dewasa.

“Saya bersyukur acara doa bagi bangsa bisa berjalan dengan sukses, semua ini semata karena Tuhan yang memberkati. Untuk itu kami mau ini berkesinambungan dan melakukan tindak lanjut. Tidak jadi hanya seperti event, tapi juga kegerakan,”  Cecilia Teguh Ayu Seniawati, S.H. yang juga Bendahara Umum Jaringan Doa Nasioanl (JDN) kepada para Jurnalis usai acara pembubaran panitia acara Indonesia Berdoa.

Senada dengan Cecilia, Ketua (Fasum) Jaringan Doa Nasional Pdt. Aristarkus Tarigan mengatakan tiap-tiap orang Kristen di seluruh Indonesia masih mesti merasa terbeban dengan dinamika kebangsaan khususnya pemilihan kepala daerah atau Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.

“Mari berdoa agar pilkada di semua jajaran, bupati atau walikota dan gubernur terpilih kelak adalah pribadi-pribadi yang dapat bekerja dengan baik selama lima tahun ke depan,” kata Aristarkus.

Cecilia  menimpali para pemimpin yang mesti didoakan hari-hari ini agar punya karakter yang tidak mau kompromi dengan korupsi. “Kita merindukan pemimpin-pemimpin yang muncul adalah seperti tokoh-tokoh yang kita kenal di Alkitab, seperti Yusuf dan Daniel,” kata mengajak.

Pdt Suyapto Tandyawasesa, Bendahara Panitia yang juga pengurus Teras Relawan Pemimpin Indonesia (RAPI) bersyukur karena hajatan besar doa bagi Indonesia ini berjalan dengan lancar, awalnya sempat merasa kuatir akan dana yang dibutuhkan tetapi ternyata Tuhan cukupkan sehingga acara bisa berlangsung dengan baik.

READ  Nasib Satu Bangsa Ditentukan Oleh Doa Orang Benar

“Terimakasi kepada semua pihak dan para pendoa yang telah memberikan dukungan baik dana, tenaga dan waktunya untuk berdoa bersama untuk kesatuan tubuh Kristus.

Sebelumnya, pada Jumat, 24 Agustus 2024 lalu, digelar acara Indonesia Berdoa di GBI Mawar Saron, Kelapa Gading, Jakarta. Acara tersebut digelar serentak di 415 kabupaten/kota di Indonesia serta 21 titik diaspora di luar negeri.

Acara tersebut turut mensyukuri perhelatan Pemilu 2024 dan proses peralihan kepemimpinan nasional dari Presiden Joko Widodo kepada presiden terpilih Prabowo Subianto. (YM)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*