Libur Idulfitri dan cuti bersama diputuskan sembilan hari. Diperkirakan akan terjadi lonjakan besar arus mudik lebaran 2022. Pengguna mobil pribadi dan sepeda motor bisa mencapai 40 juta orang.
Jakarta, legacynews.id – Kata “mudik” benar-benar bisa menjadi mantra yang paling menggerakkan. Untuk merayakan Hari Raya Idulfitri 1443 H, yang ditetapkan pada 2-3 Mei 2022, sekitar 79,4 juta warga Indonesia berencana melakukan perjalanan mudik ke tempat asal. Sebanyak 13 juta di antaranya ialah warga Jabodetabek. Begitulah hasil survei Badan Litbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terkait mobilitas di seputar Lebaran 2022.
‘’Adapun provinsi tujuan yang paling dominan dituju para pemudik adalah Jawa Tengah, yakni 23,5 juta, ke Jawa Timur sebanyak 16,8 juta, dan Jawa Barat 14,7 juta,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, yang membahas “Kesiapan Infrastruktur dan Transportasi Mudik Lebaran Tahun 2022”, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2022).
Sebagian besar pemudik, yakni 40 juta jiwa, menurut Budi Karya, akan menempuh perjalanan mudik dengan kendaraan pribadi mobil atau sepeda motor. Yang akan menggunakan kendaraan umum bus ialah 26,7 juta, pesawat terbang 8,9 juta, kereta api 8,2 juta, kapal laut 1,4 juta, dan angkutan lainnya 0,1 juta. Para pemudik itu bergerak ke segala arah, dan sebagian arus mudik terjadi dalam satu provinsi.
Jalan tol Trans Jawa, jalur lintas Jateng, Tol Cipularang, jalur Pantura, jalan tol Trans Sumatera, dan beberapa ruas jalan lainnya diperkirakan akan kebanjiran arus kendaraan. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 29 – 30 April dan arus balik diperkirakan terjadi pada 8 Mei. Di antara kedua puncak arus itu, akan terjadi kepadatan di tempat-tempat rekreasi, seperti Kota Bukit Tinggi, Bandung, Pangandaran, Yogyakarta, Bali, dan Lombok.
Kementerian Perhubungan pun secara dini melakukan koordinasi intensif dengan para pemangku kepentingan agar penyelenggaraan mudik Idulfitri pada 2022 ini bisa berjalan dengan lancar. Sejumlah hal yang diantisipasi yakni lonjakan pemudik yang memerlukan angkutan umum, pengawasan atas kepatuhan prokes, dan kelaikan angkutan.
Menhub Budi Karya mengatakan, telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi atas melonjaknya pemudik pada tahun ini. Setelah arus mudik terhambat pandemi Covid-19 di 2020 dan 2021, kini lonjakan arus mudik 2022 diprediksi jauh lebih besar dibanding 2019.
Leave a Reply