Rumah tangga dimanapun kadang-kadang mengalami tekanan ekonomi yang luar biasa. Masalah krisis keuangan, seperti hutang, pengangguran, atau ketidakpastian penghasilan, dapat menimbulkan stres dan dampak negatif dalam berbagai aspek kehidupan keluarga.
Jakarta, legacynews.id – Dalam menghadapi tekanan keuangan, rumah tangga perlu memperkuat kebersamaan dan dukungan terhadap isi keluarga. Dorongan moral, penerimaan, dan dukungan emosional antar anggota keluarga dapat membantu mengurangi tekanan dan membangun kekuatan bersama. Hal ini dapat diwujudkan melalui pembicaraan terbuka, pemecahan masalah bersama, dan kesediaan bersama untuk menyesuaikan gaya hidup guna mengatasi krisis keuangan.
Keluarga diajarkan untuk mengutamakan kasih, pengorbanan, dan prihatin terhadap sesama. Ketika sebuah rumah tangga mengalami tekanan keuangan, nilai-nilai ini dapat menjadi titik awal dalam mengevaluasi prioritas, membagi sumber daya, dan mencari jalan keluar yang sesuai dengan prinsip-prinsip moral dan etika Kristen. Mencari pekerjaan apa saja yang halal, namun menghasilkan pendapatan. Melakukan berbagai terobosan dan upaya seperti berjualan, menjadi supir Gojek atau apa-pun yang mendatangkan manfaat.
Selain itu, anggota keluarga dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menumbuhkan sikap rasa syukur, ketabahan, dan iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Dalam Alkitab, dimuat berbagai ayat-ayat yang menguatkan atas kekuasaan dan kepedulian Tuhan terhadap setiap masalah yang dihadapi manusia. Dengan menjalin hubungan yang erat dengan Tuhan dalam doa, renungan, mezbah doa keluarga dan tindakan kasih, rumah tangga dapat menemukan kekuatan dan penghiburan di tengah tekanan ekonomi.
Selain itu, orang tua mencari bimbingan praktis dalam mengelola keuangan dari keluarga besar atau diakonia gereja, atau kelompok sel dan komunitas rohani lainnya. Ini mungkin melibatkan pembelajaran tentang perencanaan keuangan, manajemen hutang, atau mencari peluang kerja atau pendapatan tambahan, dengan berjualan penganan jika memiliki kemampuan. Atau melihat peluang berjualan apa saja yang bisa dilakukan dan disesuaikan kebutuhan setempat. Dalam situasi tekanan ekonomi, keluarga dapat menemukan kekuatan dalam rasa tanggung jawab, kedisiplinan, dan tindakan bijak yang dihayati atas dasar iman.
Saat mengatasi krisis keuangan, keluarga yang berada di bawah tekanan ekonomi memerlukan dukungan, kekuatan, dan kebijaksanaan untuk mengatasi tantangan tersebut. Dengan membangun solidaritas, mempraktikkan nilai-nilai kasih, prihatin terhadap sesama, dan meningkatkan koneksi dengan Allah, maka keluarga dapat menemukan jalan keluar dari tekanan keuangan yang dihadapi. Semua ini memerlukan keberanian, kesabaran, dan iman yang kukuh dalam menjalani perjalanan di bawah tekanan ekonomi.
Pro Ecclesia Et Patria
Leave a Reply