(Foto: iStock/Daniel Oncarevic)
Sebuah kelompok kriminal bersenjata di Haiti telah menculik sekelompok misionaris AS dan anak-anak, menurut laporan media.
Kantor berita AFP mengatakan peringatan telah dikirim oleh US non-profit Christian Aid Ministries kepada para pendukungnya yang meminta doa.
Penculikan itu terjadi di daerah Ganthier dekat ibukota Port-au-Prince pada Sabtu pagi ketika kelompok itu kembali dari membangun panti asuhan.
Daerah itu telah menjadi hotspot penculikan untuk tebusan oleh geng kriminal, dengan korban termasuk seorang imam dan biarawati awal tahun ini.
Para misionaris itu dilaporkan telah diperintahkan turun dari bus dan disita saat dalam perjalanan ke bandara Toussaint Louverture di ibu kota, di mana mereka akan mengejar penerbangan pulang ke AS.
The Washington Post melaporkan bahwa salah satu anggota kelompok itu mengirimkan permohonan doa melalui WhatsApp saat penculikan sedang berlangsung.
“Tolong doakan kami!! Kami disandera, mereka menculik sopir kami. Doa doa doa. Kami tidak tahu ke mana mereka membawa kami,” kata mereka.
Haiti telah berada dalam cengkeraman perebutan kekuasaan sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moïse pada bulan Juli. Beberapa bulan terakhir telah terjadi penurunan dalam situasi keamanan, dengan tantangan hanya diperparah oleh gempa bumi berkekuatan 7,2 pada bulan Agustus yang menewaskan lebih dari 2.200 orang.
Mengomentari laporan penculikan itu, juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan kepada Guardian: “Kesejahteraan dan keselamatan warga AS di luar negeri adalah salah satu prioritas tertinggi Departemen Luar Negeri.”
[Jennifer Lee – CT]
Leave a Reply