“Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.” Roma 5:1Â
Banyak orang meyakini damai adalah suatu perasaan, tentu tidak salah.
Siapapun juga jika tidak mengalami perang, kerusuhan, teror, serangan, atau tidak mengalami sakit penyakit yang parah, semua dalam keadaan baik-baik saja, kebutuhan serba tercukupi, akan berkata bahwa ia merasakan dirinya diliputi dengan damai.
Tetapi apakah damai itu bergantung pada situasi tertentu?
Apakah jika semua yang baik-baik dialami, akan terjadi damai, sebaliknya jika ada kekacauan, penyakit, usaha rugi atau bangkrut, difitnah hilanglah damai itu?
Nah, jika damai itu bisa muncul dan bisa hilang bagaimana seseorang bisa mempertahankan damai meskipun situasi yang dihadapi sangat buruk?
Rasul Paulus menulis, bahwa setiap orang yang dibenarkan karena iman, ia hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan Yesus.
Dibenarkan karena iman adalah mutlak bagi orang percaya.
Firman Allah menegaskan, bahwa damai sejahtera bukanlah suatu perasaan yang sering berubah, melainkan hidup dalam damai.
Hidup dalam damai sejahtera tidak tergantung dari apakah keadaan sedang baik atau buruk.
Kristus yang menjadi jaminan bahwa damai sejahtera akan terus terjadi secara permanen dalam diri orang percaya.
Dan, seseorang yang hidup dalam damai sejahtera dengan Allah, sudah menemukan kebahagiaan, tidak haus dan cinta dunia, semua yang diperoleh dari Kristus memuaskannya.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply