

… dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari surga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. ( 2 Tawarikh 7 : 14 )
Ayat ini sering dibacakan dan didengar, tetapi apakah ayat ini bermakna bagi Anda? Setiap Firman Tuhan yang disampaikan tidak terbuang sia-sia atau tanpa makna. Tahun 2003 ayat di atas menjadi ayat sentral tatkala Jaringan Doa Nasional (JDN) mendeklarasikan Transformasi Bagi Bangsa Indonesia, kemudian dilanjutkan National Prayer Conference dengan momentum Doa Bagi Bangsa tanggal 5 Mei 2005 yang dimotori Rachmat Manullang, Daniel Pandji, Cecilia Sianawati, Tony Mulia, Andreas Soestono, Martin Harefa, Charles Jonan, Iman Santoso dll. Dan didukung Aras-aras Gereja Nasional. Transformasi tidak berhenti melainkan berproses terus hingga kini.
Ayat di atas memiliki makna bahwa Tuhan memberikan standar baku bagi suatu pemulihan negeri. Panggilan pemulihan negeri tidak hanya diperuntukkan bagi Hamba Tuhan, tetapi panggilan juga ditujukan kepada semua orang Kristen. Masalahnya, siapakah yang mendorong agar terjadi gerakan berbalik dari yang jahat dan mencari wajah Tuhan dengan berdoa sambil merendahkan diri?
Di lingkungan gereja ada Hamba Tuhan yang memiliki peranan besar, tetapi bagaimana di lingkungan dunia usaha? Tentu lingkungan bisnis merupakan bagian yang harus diperhatikan agar gerakan ini menjadi “sempurna”. Itulah tugas orang Kristen atau kaum awam yang berada di dunia usaha, sebagai profesional atau pengusaha, menerangi dan menggarami.
Kaum awam yang berkarya sebagai karyawan maupun profesional serta pengusaha tidak sekadar bertanggung jawab terhadap target yang ingin dicapai atau mencari keuntungan bagi perusahaan semata-mata. Namun juga bertanggung jawab dan berperan sebagai Imam dan Raja. Peranan inilah yang menjadikan “umat Tuhan” berbalik dari jalan-jalannya yang jahat dan tentu saja berujung kepada pemulihan negeri. Kita merindukan negara adil dan makmur sebagaimana yang dicita-citakan pendiri Republik Indonesia, dan dapat diwujudkan karena kaum awam bertindak. Agar makna ayat tersebut dapat dijabarkan, mari kita perhatikan hal-hal sebagai berikut:
Leave a Reply