Pendiri Gereja Hillsong, Brian Houston, telah mengumumkan keputusannya untuk mundur dari dewan sebelum kasus pengadilan mengenai apa yang dia ketahui tentang pelecehan ayahnya.
Pengumuman itu muncul tidak lama setelah tuduhan diajukan terhadapnya  karena diduga menyembunyikan pengetahuan tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh mendiang ayahnya, Frank Houston.
Brian Houston, yang menyangkal tuduhan itu, akan tetap menjabat sebagai pendeta senior Hillsong.
Pria berusia 67 tahun itu mengkonfirmasi pengunduran dirinya dari dewan dalam sebuah email kepada anggota Hillsong pada hari Jumat, lapor majalah PEOPLE.
“Saya juga ingin memberi tahu Anda bahwa saya telah membuat keputusan untuk mundur dari peran saya di dewan Gereja Hillsong yang mengawasi tata kelola operasi kami,” tulisnya.
“Saya melakukan ini agar dewan ini dapat berfungsi secara maksimal selama musim ini. Ini tidak mengubah peran saya sebagai Gembala Senior Global. Saya pikir penting untuk memberi tahu keluarga gereja kami demi kepentingan transparansi, dan saya ingin Anda untuk mendengarnya dari saya secara langsung.”
Dalam mengumumkan dakwaan, polisi New South Wales berpendapat bahwa Houston “mengetahui informasi yang berkaitan dengan pelecehan seksual terhadap seorang pria muda pada tahun 1970-an dan gagal membawa informasi itu ke perhatian polisi.”
Tuduhan itu diajukan setelah penyelidikan dua tahun oleh polisi.
Leave a Reply