” Maka seperti nasib rakyat demikianlah nasib imam :…” Hosea 4:9
Indonesia bukan negara agama, namun dalam banyak hal agama selalu dilibatkan. Politik pun dikaitkan dengan agama, lalu muncul kosa kata “politisasi agama”, dapat ditafsir politik dimanipulasi dengan keyakinan agama, atau agama yang dimanipulasi dengan politik, siapa dominan dari siapa?
C.S. Lewis di karya klasik The Screwtape Letters, menulis, “iblis senior memberi instruksi kepada kepada iblis yunior yang belum tahu cara membuat seseorang berbalik dari Tuhan. Iblis senior mengajar, dengan strategi, “biarkan umat Kristen menganggap dirinya patriosme sebagai bagian dari politik. Kemudian biarkan mereka, dibawah pengaruh semangat partisan yakni sebagai bagian yang ikut menentukan nasib bangsa. Kemudian secara manis bawa ketahap dimana agama hanya menjadi bagian dari “tujuan” dan Kekristenan dihargai terutama karena argumen-argumen luar biasa yang dapat dihasilkan demi bangsa. Polanya, “ Perhatikan perkembangannya: pertama, politik adalah bagian dari agama. Lalu, politik adalah bagian terpenting dari agama. Kemudian, agama menjadi bagian dari politik, itu jenius ujar iblis senior.”
Nah, apakah tanda jika politik telah menjadi agama seseorang? Jika:
- Politik merupakan hal yang paling ia sukai untuk dipikirkan dan dibicarakan setiap saat.
- Musuh itu adalah sudut pandang dari ideologi yang berbeda dengannya, harus dilawan.
- Politik begitu dominan dalam kehidupannya, karena selalu memberi daya tarik yang sangat memikat, dan ia tidak mau dipisahkan dengan politik.
Inilah saat seseorang akan tahu bahwa ia sedang hanyut; jika ia lebih bersemangat bicara tentang politik daripada Yesus, lebih ingin mengagungkan politik daripada Tuhan Yesus, meskipun ia sendiri bukan seorang politikus. Dunia seperti ini kadang menjadi kacau, misalnya pendeta telah menjadi seperti politikus, sementara politikus ingin diakui sebagai seorang rohaniwan yang menuntun banyak orang masuk surga. Biarlah rakyat hidup sebagai rakyat, dan imam hidup sebagai imam. Lebih tegas hiduplah sesuai dengan panggilan Kristus.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply