“Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah.” Mazmur 96:4
Apakah Allah menjadi Allah yang maha besar, karena diucapkan oleh mulut manusia? Jelas tidak!
Ucapan manusia, sebagus apapun, tidak akan pernah memengaruhi eksistensi Allah.
Allah maha besar karena memang IA Besar, Agung dan Mulia bukan karena diucapkan mulut manusia.
Allah menyatakan diri-Nya besar kepada manusia karena Ia memang besar bukan karena bantuan manusia.
Kebesaran Allah yang maha besar bukan untuk diperdebatkan, tetapi untuk sembah dan dimuliakan dalam kehidupan yang kudus.
Setiap mulut menyebut Allah maha besar, maka ia akan tersungkur dan gemetar karena kekudusan Allah yang terpancar bukan suatu atribut yang diperbandingkan dengan apapun.
Bagi orang yang benar dan kudus, menyebut nama Allah yang maha besar dimaksudkan untuk memuji kebesaran-Nya yang berkenan ditemui dan disapa oleh mahluk hina yang namanya manusia, tetapi juga disertai kegentaran betapa menyebut nama-Nya tidaklah bisa sembarangan.
Allah yang maha besar telah menyatakan diri-Nya di dalam Yesus, dan betapa bahagianya manusia yang hina dihampiri Yesus Allah yang maha kasih, IA ADA karena IA ADA, IA ADA bukan karena manusia memintanya IA ADA.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Memberkati.