“Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” Markus 16:15
Indonesia adalah bagian dari yang dimaksud Amanat Agung “ke seluruh dunia”. Indonesia adalah ladang yang telah sangat menguning untuk Injil dan penuaian.
Mengapa ada survei yang menyebut banyak gereja telah berhenti beritakan Injil?
Pertama, gereja yang telah berhenti beritakan Injil hakikatnya mati dan bukan gereja dengan kepalanya Kristus.
Kedua, gencarnya gaung toleransi sering ditafsir jangan singgung mereka yang berbeda agama, kelak akan meresahkan bahkan mengganggu kerukunan? Apakah karena bertoleransi maka pemberitaan Injil ditaruh dalam laci dan dikunci? Ataukah karena saat ini para pemberita Injil telah dikuasai rasa takut yang memuncak.
Bukankah banyak contoh jika berani memberitakan Injil kepada yang berbeda iman, hasilnya seperti sedang cari masalah dan bangun permusuhan? Dari situasi ini, sadar atau tidak, muncul nasehat harus bijaksana, penuh pertimbangan, pikir matang-matang jika nanti hanya dianggap mengganggu kelompok mayoritas?
Jika amati Amanat Agung Tuhan Yesus, “ke seluruh dunia”, isinya bisa diartikan, “datangilah kelompok-kelompok mayoritas (dubia) yang berbeda denganmu!”, tetapi Amanat Agung juga menjanjikan “Aku menyertai kamu sampai akhir zaman”, bahkan jaminan pernyataan lainnya seperti “engkau dipenuhi Roh Kudus”, “engkau menerima kuasa” dan “jangan takut!”.
Apa artinya? Tuhan Yesus pemberi mandat ingin meyakinkan bahwa ada Roh Kudus, firman dan penyertaan dari Allah sendiri saat Injil diberitakan. Setiap orang Kristen yang percaya bahwa ia telah memiliki jaminan keselamatan, pasti tidak takut kepada kematian saat beritakan Injil.
Jika pemberita Injil mengasihi mereka yang disebut saudara sebangsa, ia pasti beritakan Injil. Siapakah yang Tuhan Yesus maksud saat memberi Amanat Agung? Apakah hanya “kalangan sendiri”? “orang Yahudi saja?”, pasti tidak! Tuhan Yesus perintahkan beritakan Injil ke pemerintahan bangsa-bangsa, kepada pimpinan bangsa, kepada semua lapisan masyarakat. Indonesia masuk pada level darurat Injil.
Tegasnya kepada semua yang merindukan keselamatan, atau dalam bahasa umum, jika mati masuk sorga. Neraka? Oooh No!.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply