“…. akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.” Yohanes 16:2
Kasus penganiayaan terhadap Muhammad Kace (MKece) yang ditangkap dengan tuduhan menista agama, saat dalam sel, dilakukan oleh Irjen Pol Napoleon Bonaparte dengan beberapa orang, kini ramai diberitakan mulai dari media sosial, televisi nasional bahkan berbagai webinar.
Mudahnya sang jenderal menyerang MKece karena selama ditahan kamar selnya tidak pernah dikunci, jadi ia bebas berkeliling ke manapun. Hal ini disampaikan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Ria Djajadi. Kompas TV, Rabu 22/9/21.
Di Indonesia, hal penganiayaan dalam sel bukan sesuatu yang baru. Bukan rahasia lagi, perkelahian, penyerangan dengan kekerasan hingga pembunuhan di dalam sel, terjadi di manapun di dunia ini.
Tetapi yang menarik dari berbagai media hari-hari ini, seorang Jenderal polisi melakukan penyerangan kepada seseorang yang tidak berlatar belakang preman, pimpinan gank tertentu atau pembunuh, tetapi karena bicara soal apa yang ia ketahui tentang suatu agama tertentu.
Berdasarkan ketentuan hukum (?), MKece harus menerima akibatnya ya masuk ke dalam sel tahanan untuk sekian waktu. Kasus MKece yang dijerat dengan pasal penista agama juga bukan hal baru di Indonesia, banyak yang sudah tertimpa pasal 156a KUHP. Jenderal satu ini juga sedang meringkuk di tahahan karena terbukti korup atas kasus, dan hal yang paling ringan harus ia terima dipecat sebagai anggota polisi.
Jenderal Napoleon pasti berpikir dan bangga, dan itu terbukti dari tulisannya mengapa ia harus aniaya MKece? “Jangan coba-coba hina agamaku!” Wah jadi pahlawan nih! Tetapi sang Jenderal pasti buta paham, bahwa jika ia menganiaya MKece, taruh kotoran ke mukanya, ia pikir menang!
Maaf Jenderal, justru di situ terlihat kualitas keyakinan yang jongkok! Kitab Suci dan sejarah telah membuktikan, orang-orang yang beritakan kebenaran, akan dianiaya, dipenjara, dibakar bahkan dibunuh! Apakah mereka yang lakukan itu menang?
Tidak! Firman Tuhan sudah jauh hari tegaskan, setiap orang yang membunuh orang yang berbeda keyakinan menganggap dirinya berbuat bakti, anggap dirinya hebat dan menang! Jelas keliru! Karena sesungguhnya ia sedang diijinkan oleh Tuhan untuk menjadi agen setan hancurkan orang benar, dan ia sendiri yang kelak dihukum Allah.
Hati-hati lho Jenderal! Sebaliknya, MKece tentu tahu apa yang ia lakukan akan menyeret dirinya ke tahanan, tapi tidak perlu takut! Ada banyak yang berdoa dan mendukungnya, bahkan makin banyak lagi yang berdoa, bahwa Tuhan Yesus tidak pernah tutup mata atas apa yang terjadi padamu. Sebab apa yang terjadi, sesungguhnya sedang menggenapi firman Allah.
Pak Napoleon tidak ada dari kami yang mengutuk atau membencimu, doa dari banyak orang agar sesuai dengan namamu, yang mengambil nama seorang pemimpin dan pahlawan besar dunia, kelak akan mengerti mengapa berkata benar itu mulia! Sebaliknya menganiayai seseorang yang benar justru akan menghancurkan hidupmu sendiri Jenderal!.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply