Gereja Sehat Tidak Fokus Pada Uang Tetapi Pada Injil

/script>

“Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! — dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.” Yehezkiel 3:18

Tertulis di Alkitab, ada lalang dan ada gandum keduanya tumbuh bersama, ada kambing dan ada domba yang selalu bersama.

Dan bukan usil, ada gereja sehat dan ada gereja sakit.

Gereja sehat, adalah gereja yang hidup sesuai firman Allah dan fokus pada Injil, mencari mereka yang terhilang.

Gereja sakit, gereja yang hanya berpikir dan fokus pada uang (money oriented). Apa-apa yang dipikir hanya uang, bagaimana caranya gereja bisa punya banyak uang?. Bahkan, melihat seseorang yang diukur adalah apakah ia orang yang berada atau tidak berada?. Mereka yang dipandang golongan berada selalu dapat perhatian bahkan layanan khusus.

Maka, gereja yang sakit itu, mengukur keberhasilan gereja hanya dari uang semata.

Ketika suatu gereja berubah dari panggilannya, bukan lagi menjadi gereja yang misioner tetapi gereja yang isinya hanya hiburan belaka, tanpa kebenaran Kristus, maka itu tersebut dapat dikatakan sebagai gereja sakit bahkan mati.

Simaklah yang dibicarakan di dalam gereja itu hal apa?

Jika yang selalu dibicarakan adalah kebenaran Kristus, berpusat pada Kristus, dan mencari mereka yang terhilang, gereja tersebut, meski jauh dari sempurna masih disebut gereja Tuhan.

Sebaliknya, hal apapun yang dibicarakan uang, jika memiliki aset bagaimana caranya untuk dijual agar uangnya bertambah, sudah lupa dengan tugas dan panggilannya sebagai gereja, harus berani disebut gereja tersebut telah tiada.

READ  Setiap Agama Ke Sorga; Maka Setiap Tahun Pindah Agama

Tuhan berkata, jika ada orang berdosa tetapi orang percaya tidak menasehatinya, beritakan kebenaran Kristus dan Injil, maka jika orang itu mati darahnya ditanggungkan pada orang percaya.

Mari kembali pada gereja yang alkitabiah, gereja yang sehat, dan belajar bergantung sepenuh kepada Tuhan Yesus Kristus. Karena gereja dihadirkan Allah bukan sebagai bank  bukan sebagai simpan pinjam, tetapi gereja yang menggembalakan umat Allah.

Salam Injili

Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.

Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*