Hancurnya Keyakinan Alkitabiah Dari Orang Kristen Lahir Baru

/script>

“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, …” Efesus 5:15

Kekristenan terus berupaya menaklukkan dunia serta paham sekularisme, namun pada sisi yang sama sekularisme pun berupaya menurunkan nilai-nilai Kekristenan pada tingkat yang paling rendah, sehingga kelak tidak ada lagi yang istimewa dalam Kekristenan.

Adanya pengaruh globalisasi yang telah menciptakan konsumerisme, materialisme, hedonisme ikut memberi dampak plus-minus kepada Kekristenan, termasuk juga pesatnya kemajuan teknologi tinggi (high tech, high content, high touch) yang terus berpusar pada pencarian makna hidup bagi bagi siapa pun.

Probe Ministry dalam survey yang melibatkan 3000 orang, usia 18 – 55 tahun, menyebut adanya penurunan luar biasa dalam keyakinan Alkitabiah dari orang Kristen yang mengaku telah dilahirkan kembali. Orang-orang Kristen yang dilahirkan kembali telah mengalami degradasi yang mengejutkan dalam kepercayaan Alkitabiah selama dekade terakhir terutama dikalangan kaum muda dari 2010 sampai 2020.

Selama dekade itu, persentase orang yang setuju dengan Kristen inti doktrin turun dari 47% menjadi 25%.  Meskipun orang mungkin menyebut diri mereka sebagai orang Kristen yang dilahirkan kembali, mereka masih dapat memiliki pandangan yang salah tentang Yesus Kristus dan menganut pandangan dunia yang pluralistik, termasuk keselamatan terdapat pula pada agama-agama lain.

Rasul Paulus mengingatkan tentang adanya orang yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah (bdk. 2 Korintus 2:4)

Adalah suatu kehormatan ketika seseorang karena percaya dan menerima Tuhan Yesus secara pribadi dalam kehidupannya, lalu mengalami kelahiran baru. Namun tentu saja hidup dan kehidupan di dalam Kristus terus dituntut mengeluarkan buah Roh. Tidak serupa dengan dunia tetapi semakin serupa dengan Kristus.

READ  Mengapa Tidak Setiap Tahun Pindah Agama?

Beritakan Injil, dan terus menerus dipenuhi Roh Kudus dan kuasa firman Allah, sehingga Kekristenan sekalipun diterjang berbagai persoalan dan godaan sekularisme, tidak perlu sampai mengalami degradasi kemerosotan keyakinan terhadap Kristus dan firman-Nya.

Sebaliknya dengan kuasa Allah taklukkan dunia ini untuk sadar Allah tetap berkuasa atas segalanya, dan bahwa satu kali kelak langit dan bumi pun pasti lenyap.

Salam Injili

 

Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.

Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan lembaga-Lembaga Injili Indonesia

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*