“Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,.. ” 2 Timotius 4:2
Setiap pekabar Injil menerima tugas langsung dari Tuhan Yesus melalui Amanat Agung atau Perintah Agung! Hal ini jelas, tegas dan tidak dapat ditawar-tawar meski dengan alasan kebijaksanaan atau “perlu berhikmat”.
Simaklah, memberitakan Injil bukan karena berada di suatu lembaga penginjilan, meski kalau memang berada di lembaga penginjilan wajib beritakan Injil, tetapi karena itu adalah perintah Tuhan Yesus yang adalah Allah!
Alkitab dan sejarah telah membuktikan bahwa mereka yang beritakan Injil dipenjara, dianiaya bahkan dibunuh. Perlu disadari, bahwa upaya iblis ialah menghancurkan gereja dengan menghancurkan pemberitaan Injil.
Ya, hakikat gereja adalah memberitakan Injil, jika gereja berhenti beritakan dengan rupa-rupa alasan, alasan-alasan yang logis bahkan sulit dibantah, ingat bahwa gereja sudah selesai.
Apakah kita menyebut diri sebagai pengikut Kristus? Jika ya, beritakanlah Injil. Tetapi bagaimana jika karena beritakan Injil lalu berurusan dengan orang yang marah, atau undang-undang?
Pernah tahu bagaimana umat Kristen di China dilarang beribadah? Dilarang siarkan Injil? Tetap saja Injil diberitakan meski harus dibuang kerja paksa! Atau beribadah saat malam hari jauh dari pemukiman, bahkan di tempat-tersembunyi. Orang Kristen yang setia tahu apa yang Alkitab katakan, “
Ayat yang berkata: “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” Roma 8:35.
Cobalah menyaksikan film “China Cry” dan lihatlah bagaimana umat Kristen di aniaya, tetapi mulutnya tidak bisa dibungkam, “Saya pengikut Kristus!”.
Nah, jika ada orang yang pintar cari-cari alasan, supaya tidak beritakan Injil, hal itu tidak bisa disebut berhikmat tetapi penakut.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply