Integritas Penginjil Melalui Doa dan Puasa

/script>

“Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: ” Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi. Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.” Kisah Para Rasul 13:2-4 

Menjadi seorang Penginjil bukan karena semula mendapat musibah lalu ditolong Tuhan Yesus; bukan juga karena telah bernazar bahwa jika keinginannya terkabul akan menjadi penginjil.

Tentu saja proses seseorang menjadi penginjil bermacam-macam.

Namun ada satu hal yang teramat penting dan utama, yakni ia adalah seorang yang dikhususkan dan diutus Tuhan Yesus untuk suatu tugas mulia, beritakan Injil.

Proses menjadi penginjil kepada Barnabas dan Saulus, terjadi melalui ibadah dan doa puasa yang menghadirkan Roh Kudus, dan oleh Roh Kudus itulah kedua orang tersebut disiapkan dan diutus beritakan Injil.

Inilah dasar utama seseorang dikhususkan Tuhan untuk memberitakan Injil.

Ia merupakan utusan yang dilengkapi kuasa dari atas, dari Tuhan Yesus sendiri.

Integritas penginjil menjadi kunci utama keberhasilan pelayanan penginjilan.

Tanpa integritas, jika hanya karena menganggap menjadi penginjil didasari kerinduan diri, umumnya tidak membuat seorang penginjil bertahan dalam tugasnya.

Integritas penginjil karena ia telah dipilih melalui doa dan puasa, dikhususkan dan diutus Roh Kudus.

Maka saat ia bergerak pergi dan melayani, suatu mandat penuh ada bersamanya dan ia melakukan segala hal pemberitaan Injil yang penuh kuasa dengan integritas penuh dari Kristus.

Salam Injili

Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.

READ  MOTIF TERCEMAR DARI SASARAN BERITAKAN INJIL

Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*