John Wesley adalah salah satu pengkhotbah Kristen paling berpengaruh dalam sejarah dan seorang pria yang memiliki dampak besar dan abadi pada bangsanya dan dunia.
Wesley lahir di Lincolnshire, Inggris, pada tahun 1703. Ayahnya adalah seorang pendeta Anglikan dan ibunya seorang wanita yang sangat spiritual yang mengajar anak-anaknya dalam iman Kristen yang mendalam.
Wesley pergi ke Oxford di mana dia ditahbiskan ke dalam pelayanan Anglikan. Bersama dengan adiknya Charles dan yang lainnya, ia menjadi bagian dari ‘Holy Club’, sebuah kelompok yang mencari Tuhan melalui kehidupan yang disiplin dalam berdoa, berpuasa dan belajar. Sayangnya, seperti yang kemudian diakui Wesley, semua ini gagal memberinya hubungan dengan Tuhan.
Pada tahun 1735, setelah 15 tahun di Oxford sebagai murid, guru dan imam, John, ditemani saudaranya Charles, berlayar ke koloni-koloni Amerika untuk menjadi pendeta gereja dan misionaris bagi penduduk asli Amerika. Dalam perjalanan keluar, Wesley bertemu dengan sekelompok Moravia – Kristen yang, mengikuti ajaran Count Zinzendorf, memiliki pengalaman pribadi yang hangat mengenal Yesus Kristus, yang tidak dia miliki.
Bulan-bulan Wesley di Amerika tidak bahagia karena pelayanan moralistiknya mengasingkan banyak orang. Terganggu oleh jurang pemisah antara apa yang dia khotbahkan dan siapa dia, dia kembali ke Inggris pada tahun 1737. Perlahan-lahan, dia mulai menyadari bahwa hubungan yang benar di dalam Tuhan tidak dapat datang melalui usahanya sendiri, melainkan hanya dengan menerima apa yang telah Tuhan lakukan. baginya di dalam Kristus.
Langkah berikutnya dalam perjalanan spiritual Wesley yang bermasalah datang pada tahun 1738 ketika dia pergi ke pertemuan gereja Moravia di London. Wesley kemudian menulis bahwa, saat Martin Luther’s Preface to the Epistle to the Romans dibacakan, ‘Saya merasa hati saya anehnya menghangat. Saya merasa saya benar-benar percaya kepada Kristus, Kristus saja untuk keselamatan, dan jaminan diberikan kepada saya bahwa Dia telah menghapus dosa-dosa saya, bahkan dosa saya, dan menyelamatkan saya dari hukum dosa dan kematian.’ Hubungan Wesley dengan Tuhan berubah: dia merasa dirinya bukan lagi seorang hamba yang ditakuti, melainkan seorang putra yang dikasihi.
Wesley sekarang memulai lima puluh tahun pelayanan penginjilan yang luar biasa. Itu adalah waktu yang sangat penting dalam sejarah Inggris. Sementara Gereja Anglikan nasional yang berpuas diri dan formal sebagian besar telah mengabaikan mereka yang berada di lapisan bawah masyarakat, kebangunan rohani yang luar biasa yang berasal dari Amerika sekarang menyebar ke seluruh Inggris dan Wales, dan seringkali di antara orang miskin.
George Whitefield, mantan anggota Klub Suci yang juga sejak itu memiliki iman yang hidup di dalam Kristus, berkhotbah kepada orang banyak yang mau menerima di dalam dan di luar gereja. Dia mengundang Wesley untuk datang dan membantu. Setelah awalnya diganggu oleh kerumunan yang tidak tertib dan kebaruan khotbah terbuka, Wesley juga menjadi pengkhotbah bagi orang banyak.
Leave a Reply