“sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa” 2 Petrus 2:8
Apakah orang Kristen tidak merasa terganggu dengan maraknya kejahatan, brutalisme dan horor yang terpampang setiap hari di depan mata? Tuhan tidak menghadirkan orang Kristen di suatu pulau khusus yang isinya pemuji dan penyembah belaka.
Kekristenan itu justru berada di tengah berbagai bentuk kejahatan, baik yang tersembunyi maupun yang kasat mata. Dunia berada dalam rawa paya kejahatan.
Hari-hari ini, kejahatan yang sudah menjadi gaya hidup, dianggap hal yang lazim, karena itu kejahatan pasti memiliki pengaruh, apakah itu menggilas orang benar atau membuatnya menjadi sama dengan mereka yang jahat.
Jika tidak sungguh-sungguh hidup di dalam Kristus dan kuasa-Nya, orang benar akan mudah dilumpuhkan oleh kejahatan.
Menurut firman Tuhan, Lot adalah orang yang baik, tetapi ia sangat tertekan dengan setiap hari melihat dan mendengar semua hal yang jahat. Kejahatan Sodom dan Gomora yang sudah diluar batas hukum.
Lot sangat menderita dengan cara hidup masyarakat Sodom yang tidak lagi merasa berdosa meski terus berbuat dosa. Dosa ala Sodom dan Gomora adalah orang yang terang-terangan berbuat dosa tetapi tidak pernah merasa dirinya berbuat dosa.
Pada sisi ini, inilah waktu dan kesempatan, orang-orang benar yang hidupnya dikuasai dan dipimpin oleh Roh Kudus, menghadirkan Injil dengan kuasanya, sehingga kekuatan jahat itu diubahkan menjadi pengikut Kristus.
Injil tidak boleh hanya gagah perkasa di ruang gereja, tetapi di ruang-ruang publik yang menyajikan pemandangan jahat ala Sodom Gomora malah terbelenggu. Sebesar apa pun kejahatan itu, jika Injil yang adalah kuasa Allah bergerak, kejahatan akan kehilangan pengikutnya.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply