Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya. 1 Raja-raja 18:38 (TB)
Korban hewan yang ditaruh di mezbah tanpa api hanyalah bangkai belaka.
Hewan korban yang diletakkan di atas mezbah harus disertai api, maka disebut korban bakaran.
Kala Elia berhadapan dengan 450 nabi Baal, hanya mezbah Elia yang dibakar api dari Allah.
Hal yang sama dalam ibadah masa kini.
Ibadah yang tanpa Api (kuasa) dari Allah hanyalah suatu ritual tanpa makna.
Penyembahan yang benar kepada Allah, selalu disertai “Api Maha Tuhan” penuh kuasa dan kemuliaan yang terpancar menjadi kesaksian hidup.
Mari kita sediakan korban yang terbaik maka Allah menyediakan api-Nya.
Hidup dalam Kristus hidup dalam Roh Kudus, disitu kuasa Allah selalu didemonstrasikan secara terbuka.
Maka makna suatu ibadah bukan soal bagusnya khotbah dan penyembahan, tetapi ada api dari Allah, bahwa Dia hadir.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply