“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!” Yeremia 17:7
Pemberitaan Injil sangat menuntut adanya penyerahan dan penaklukkan diri di hadapan Kristus.
Pemberitaan Injil sangat bergantung kepada pimpinan Roh Kudus.
Maka pemberitaan Injil harus dimengerti bukan menyampaikan berita sembarangan, bukan sekedar suatu ilmu atau kemampuan seorang manusia, melainkan bersedia dipakai oleh Allah. Sebaliknya, bagi seseorang yang merasa dirinya mampu untuk beritakan Injil, maka kuasa pemberitaan itu tidak pernah akan terjadi.
Memberitakan Injil adalah menghadirkan kuasa Allah yang menyelamatkan, mengubah hati seseorang atau masyarakat yang keras, bahkan menghancurkan kuasa-kuasa kegelapan.
Iblis akan berupaya menggagalkan pemberitaan Injil, bahkan merusak gereja dengan menghalangi atau menghancurkan berita Injil.
Maka pemberitaan Injil yang menganggap hal itu adalah suatu kebiasaan dan sekedar tugas, tidak akan menghasilkan perubahan dan pertobatan.
Sangat penting seorang pekabar Injil berdoa dan memohon adanya pertolongan dan campur tangan Allah, bahkan pemberita Injil yang tahu bahwa medan pekabaran Injil adalah medan peperangan melawan kesombongan, keangkuhan manusia dan kuasa kegelapan, ia akan selalu berpuasa dan merendahkan kehidupannya di hadapan Kristus.
Tuhan Yesus akan berkenan kepada seorang pemberita Injil yang seratus persen mengandalkan Allah saat melayani.
Dan hal ini wajib menjadi perenungan bersama, adakah semua yang melayani Kristus sungguh-sungguh andalkan Tuhan ataukah merasa dirinya mampu?
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply