Banda Neira, legacynews.id – Banda Neira, salah satu permata di Kabupaten Maluku Tengah, memiliki sejarah panjang yang memikat perhatian wisatawan asing dari bangsa Eropa. Sebagai pusat perdagangan rempah-rempah seperti cengkih dan pala, Banda Neira menyimpan cerita kejayaan masa lalu yang kini dikemas menjadi daya tarik wisata yang unik.
Inilah yang menjadi latar belakang Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah menyelenggarakan Banda Neira Festival (BNF) 2024 pada 14–16 November, dengan pusat kegiatan di Istana Mini, Banda. Banda Neira Festival 2024 menghadirkan berbagai kegiatan menarik yang menggambarkan kekayaan budaya dan sejarah wilayah ini.
Agenda utama yang digelar meliputi Banda Neira Festival Selfie Contest, Aksi Bersih Pantai, Makan Patita, Karnaval Budaya Arumbae Daat, Penanaman Pohon Pala, Atraksi Belang Darat dan Belang Nasional, Banda Neira Fun Walk, Tarian Kreatif, Pameran UMKM dan Kuliner Khas Banda.
Semua kegiatan ini dirancang untuk menghidupkan kembali nuansa masa lampau, ketika Banda menjadi pusat perhatian dunia, sekaligus memperkuat rasa cinta terhadap budaya dan alam Indonesia. Dari sejumlah agenda festival, lomba belang atau Kora-Kora menjadi salah satu atraksi utama festival.
Belang, perahu tradisional yang dahulu digunakan dalam peperangan, didayung oleh 30–33 orang, menciptakan suasana kompetisi yang penuh semangat dan sarat tradisi, apalagi ditambah atraksi tarian khas Maluku yang menambah heroik dan unik acara tersebut.
Sejarah Pulau Rhun
Sejarah Banda Neira sebagai pusat perdagangan rempah-rempah di era kolonialisme juga menjadi fokus festival ini. Salah satu cerita yang selalu memukau adalah kisah pertukaran Pulau Rhun dengan Pulau Manhattan pada 1667, antara Belanda dan Inggris.
Pengunjung festival dapat mendalami sejarah ini melalui kunjungan ke situs-situs bersejarah seperti Benteng Belgica, yang dibangun pada 1611 dan kini menjadi ikon Banda Neira. Benteng ini menawarkan pemandangan spektakuler, terutama saat matahari terbenam.
Banda Neira tidak hanya memikat dengan sejarahnya, melainkan juga dengan keindahan alam bawah lautnya. Perairan Banda terkenal dengan terumbu karang yang berusia ratusan tahun, menjadi daya tarik utama bagi penyelam dari seluruh dunia.
Festival ini juga menjadi kesempatan bagi pengunjung untuk mencoba snorkeling atau diving di perairan yang kaya akan keanekaragaman hayati laut.
Tidak lengkap rasanya menikmati Banda Neira tanpa mencicipi kuliner khasnya. Ikan kuah pala dan jus pala adalah beberapa hidangan yang memanfaatkan rempah pala sebagai bahan utama. Selama festival, pengunjung juga diajak untuk melihat langsung perkebunan pala dan mencicipi makanan khas yang kaya cita rasa.
Bagi wisatawan, Banda Neira Festival bukan hanya ajang untuk mengenang sejarah. Banda Neira juga menjadi wadah untuk merayakan keberagaman budaya Indonesia.
Pengunjung dari berbagai latar belakang dapat saling mengenal dan berkolaborasi dalam kemeriahan budaya yang unik. Dengan slogan “Jangan Mati Sebelum ke Banda,” festival ini mengingatkan kita akan keindahan dan nilai sejarah Banda Neira yang tidak boleh dilewatkan.
Jika Anda belum sempat menghadiri Banda Neira Festival 2024, jangan khawatir! Pastikan Anda mengagendakan kunjungan ke Banda Neira Festival 2025 untuk merasakan pengalaman wisata sejarah, budaya, dan alam yang tak tertandingi. (indonesia.go.id)
Leave a Reply