“Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu.” 2 Korintus 11:26 (TB)
Dalam satu ayat ini, rasul Paulus sampai menyebut tujuh kali kata bahaya, dan semua itu benar-benar bahaya yang mengancam tugas pekabaran Injil.
Perjanjian Baru jelas menyebut, bagaimana Yesus, pengikut-Nya dan para rasul menghadapi penolakkan, penganiayaan bahkan kelak murid dan rasul mati dengan cara yang memilukan.
Memberitakan Injil akan selalu berhadapan dengan “bahaya” baik disaat perjalanan, medan pelayanan yang berat, dari orang-orang berbeda yang berniat jahat, tetapi juga dari saudara-saudara sendiri, yang kelihatan sehati penuh dukungan padahal palsu.
Siapakah yang siap menghadapi bahaya saat tugas beritakan Injil?
Seharusnya setiap penginjil.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply