“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.” Yohanes 4:23
Menyembah Tuhan sudah tentu harus juga kelibatkan pancaindra manusia. Dan hal itu tidak salah. Saat kita beribadah, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, tangan untuk bertepuk tangan, kaki untuk melompat dan mulut untuk memuji Tuhan.
Namun lebih dari itu, setiap orang Kristen diajarkan menyembah Tuhan harus juga di dalam roh dan kebenaran! Ini berarti keterlibatan dan keaktifan roh menjadi hal yang utama saat menikmati hadirat Allah.
Allah bukan materi tetapi IA Roh, maka siapapun yang menyembah Tuhan dalam hadirat-Nya melibatkan roh dan kebenaran.
Nah, bagaimana dengan orang-orang Kristen yang saat menyembah kelihatan khusuk, pejamkan mata sambil angkat tangan?
Apakah ia sedang benar-benar menyembah Tuhan di dalam roh ataukah memang musik dan nyanyian yang diterima melalui pancaindranya yang membuat ia berperilaku seperti itu?
Sulit membedakan, selain jika keliru berpendapat akan disebut sedang menghakimi.
Untuk tidak terperangkap sedang menghakimi, maka hal menyembah Tuhan perlu dipahami dan dimengerti dengan benar oleh setiap orang Kristen, sehingga saat ia sedang menyembah hal itu benar-benar menyembah Allah di dalam roh dan kebenaran.
Semoga saat beribadah, roh dan kebenaran itu lebih menguasai ketimbang hanya suatu gerakan emosi, terlihat seperti menikmati hadirat Tuhan tetapi ternyata hanya hanyut menikmati musik tetapi roh dan kebenarannya nihil.
Nah, pernah dengar seseorang berkata: “Wah di gereja itu nyanyian dan musiknya keren!” Sangat setuju, namun di pernyataan tersebut hadirkanlah penyembahan di dalam roh dan kebenaran.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply