

Langkah mitigasi dilakukan untuk menekan semaksimal mungkin risiko kematian akibat Covid-19 yang mengancam para lansia, orang yang belum divaksin, dan mereka dengan penyakit penyerta (komorbid).
Jakarta, legacynews.id – Hingga 21 Februari 2022, pandemi belum juga enyah dari muka bumi. Di sejumlah negara, hempasan gelombang tinggi akibat varian baru Covid-19, yakni Omicron, masih terus menciptakan kondisi kesehatan yang karut-marut.
Di tanah air, angka penularan harian masih relatif tinggi, dibanding sebelum varian Omicron menyelusup ke dalam negeri dan menjangkiti warga Indonesia. Walau tren menunjukkan penurunan, pada Senin (21/2/2022), angka konfirmasi positif masih bertengger di 34.418 kasus.
Data perkembangan penyebaran Covid-19 yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 juga menunjukkan sebanyak 176 pasien positif corona meninggal dunia. Dengan begitu, total jumlah pasien positif Covid-19 meninggal dunia sudah mencapai angka 146.541 orang.
Tentu hal itu bukanlah sesuatu yang lumrah terjadi. Lantaran itulah, pemerintah terus melakukan mitigasi demi bisa menyingkirkan ancaman kesehatan yang menghantui sejak virus SARS COV-2 pertama kali berjangkit di Indonesia, pada 2 Maret 2020, khususnya bagi kelompok rentan.
Memasuki pekan kedua Februari 2022, di tengah hantaman gelombang ketiga pandemi, pemerintah menyampaikan catatannya bahwa dari 2.484 pasien meninggal, 73% di antaranya belum mendapatkan vaksinasi dosis lengkap. Lalu, 53% di antaranya adalah orang lanjut usia (lansia) dan 46% lainnya adalah mereka dengan penyakit penyerta atau komorbid. Pasien komorbid tersebut rata-rata meninggal lima hari sejak masuk ke rumah sakit. Pasien komorbid yang terbanyak mengalami mortalitas adalah mereka yang mengidap diabetes melitus (DM).
Itu pula sebabnya, dalam konferensi persnya usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Senin (21/2/2022), Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan permintaan presiden agar jajarannya mampu menekan semaksimal mungkin risiko kematian yang dihadapi kelompok rentan. Yakni, sambungnya, para lansia, orang yang belum di vaksin dan memiliki komorbid.
“Presiden meminta agar risiko kematian bagi mereka dapat ditekan semaksimal mungkin dengan penanganan yang baik. Menindaklanjuti arahan presiden, pemerintah pun segera melakukan langkah-langkah mitigasi,” katanya.
Langkah-langkah yang ditempuh, antara lain, menurut Menko Luhut, berupa respons perawatan yang lebih cepat kepada kelompok yang memiliki komorbid. “Kami mendorong adanya interkoneksi data antara BPJS Kesehatan yang memiliki data komorbid dan data penambahan kasus di NAR Kemenkes, sehingga jika ada penambahan kasus langsung terdeteksi apakah orang tersebut komorbid atau tidak. Dengan begitu, respons tindakan bisa dilakukan secara cepat,” katanya.
Leave a Reply