“Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar .” Roma 10:2
Seseorang yang rajin ke gereja dan bahkan sudah melayani, akan selalu disebut pelayan Tuhan. Apa lagi jika ditambah dengan jabatan tertentu di gereja.
Memang setiap orang Kristen itu harus “jadi gereja” dan “pergi ke gereja”, bahkan “melayani” hal itu bagian dari integritas Kristen.
Namun, pernahkah mendengar atau mengalami, ada orang yang saat ibadah sibuk chatting, suka cari salah orang lain, menjelekkan sesama.
Melayani tetapi lebih suka dilayani, selalu minta fasilitas, ingin menonjol dan lain sebagainya.
Nah, apakah hal tersebut mencerminkan orang Kristen sejati? Jawabnya tidak!
Rasul Paulus mengatakan, ia pun dapat bersaksi bagaimana Israel yang sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi sayang tanpa pengertian yang benar.
Maka, jika seseorang rajin beribadah ke gereja dan melayani, tidak menjadi jaminan kalau ia sudah menjadi orang Kristen.
Ya, menjadi Kristen itu bukan karena ke gereja, bukan juga karena melayani.
Menjadi Kristen itu karena ia dilahirkan kembali, menjadi ciptaan baru, bertumbuh melalui firman Allah, siap dibentuk Tuhan, di bagian itulah ia dapat disebut Kristen.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Banyak org Kristen merasa krn pertobatannya membuat ia rajin kegereja dan melayani, padahal bisa datang kegereja, dan menjadi gereja Tuhan dan melayani bukan hasil pertobatan, tapi hasil pengampunan dari Tuhan akan terjadi pertobatan & kelepasan dr keterikatan, perubahan dalam hidup seseorang oleh sebab itu Firman Tuhan Mat 6:14-15, sehingga kita bisa terima orang apa adanya.