Danau Maninjau, panorama keindahan jalur lintas barat Sumatra. WIKIPEDIA
Ketika sedang berada di Kota Bandar Lampung, jangan lupa mampir ke rumah makan yang menyediakan ikan goreng atau bakar dengan sambal seruit khas Lampung.
Jakarta, legacynew.id – Libur Lebaran sebentar lagi. Sesuai tradisi tahunan, masyarakat Indonesia akan mudik ke kampung halaman. Momentum silaturahim ke keluarga dan kerabat merupakan saat yang paling ditunggu-tunggu. Hasil kerja keras setahun dimanfaatkan masyarakat untuk mempererat ikatan sosial sekaligus menikmati suasana liburan.
Perjalanan mudik tentunya tidak sekadar melintasi rute pulang ke rumah orang tua dan kerabat tapi juga menikmati objek wisata dan mencicipi kuliner khas lokal. Pusat pergerakan pemudik memang masih terpusat di pulau Jawa, tapi pengalaman pulang ke Sumatra juga tak kalah mengasyikkan.
Mudik menggunakan mobil bersama keluarga membuat perjalanan lebih santai dan fleksibel. Untuk mengantisipasi kemacetan di beberapa jalur yang lebih padat dibandingkan hari-hari biasa karena peningkatan volume kendaraan, manfaatkanlah dengan berwisata kuliner dan menikmati destinasi wisata. Alokasikan waktu yang cukup dan aturlah waktu serta rute sedemikian rupa sehingga perjalanan menyenangkan.
Berkendara ke Sumatra semakin banyak pilihan. Seiring dengan bertambahnya fasilitas transportasi penyebarangan serta jalur tol Trans-Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) yang kini sudah mencapai Palembang. Nanti jalur tol tersebut akan tersambung ke Bengkulu, Padang, Riau, Medan, hingga Banda Aceh.
Jangan khawatir, di jalur tol Sumbagsel ini, pada 2023 telah dilengkapi dengan 25 lokasi rest area. Selain Trans-Sumatera, pemudik bisa melintasi jalur utama lainnya seperti jalur lintas barat, tengah, dan timur Sumatra.
Menyangkut antisipasi arus mudik dari Jawa ke Sumatra, Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa angkutan dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju ke Bakauheni, Lampung, juga mendapat perhatian lebih. Setiap tahunnya saat masa mudik berlangsung Pelabuhan Merak cukup padat bahkan sampai melampaui batas. Saat ini di Merak terdapat tujuh pelabuhan dan terdapat tambahan lima pelabuhan di Ciwandan.
“Kapolri minta beberapa pelabuhan seperti di Indah Kiat, di Bakau Jaya itu difungsikan. Sehingga, titik keberangkatan itu tidak saja di Merak tetapi ada di Ciwandan, ada di Indah Kiat, dan ada juga di Bakau Jaya,” terangnya, Minggu (26/3/2023).
Tak hanya menambah pelabuhan, jumlah kapal juga akan ditingkatkan. Salah satunya, menurut Menhub, adalah menggunakan kapal Pelni untuk dijadikan kapal penyeberangan dan sudah dilaksanakan sejak tahun lalu. Kapal TNI-AL juga disiapkan jika terjadi lonjakan pemudik.
Menikmati Sambal Seruit dan Keindahan Danau Maninjau
Bagi yang menempuh jalur darat (road trip), jalur mudik lebaran dari Jawa ke Pulau Swarnadwipa harus menyeberang menggunakan kapal feri. Sebelum memasuki ke Pelabuhan Merak, tidak salahnya menikmati kuliner khas daerah itu. Yakni, makanan khas Kota Cilegon, rabeg.
Masakan rabeg dibuat dengan bahan dasar daging sapi yang dicampur dengan jeroan. Daging dan jeroan ini kemudian dimasak dengan campuran rempah-rempah sehingga menghasilkan rasa yang khas.
Dua jam kurang lebih perjalanan kapal feri menyeberangi Selat Sunda dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Provinsi paling selatan Sumatra ini menawarkan aneka hidangan mirip hidangan Palembang, mulai dari pempek, tempoyak (fermentasi durian), hingga tekwan dan pindang patin. Kota-kota yang di sekitar Palembang, seperti Jambi dan Bandar Lampung memang memiliki kemiripan koleksi kuliner.
Ketika Anda sedang berada di Kota Bandar Lampung, jangan lupa mampir ke rumah makan yang menyediakan ikan goreng atau bakar dengan sambal seruit khas Lampung. Sambal Melayu yang telah menjadi ikon Lampung ini terbuat dari terasi, tempoyak, dan irisan mangga muda. Untuk jenis ikan yang dipakai untuk Seruit ini biasanya, seperti ikan belida, baung, lais, atau ikan sungai lainnya.
Bisa juga mampir membeli keripik pisang dan dodol durian yang telah menjadi oleh-oleh khas Lampung untuk mengemil selama di perjalanan. Jalur Jawa-Sumatra juga memiliki beragam destinasi wisata yang menarik.
Jika mudik lebih awal dari tanggal Hari Raya Idulfitri, destinasi wisata pertama yang bisa dikunjungi di Lampung adalah Pantai Krui. Lokasinya menghadap langsung ke Samudra Hindia. Di samping keindahan pasir putihnya, Pantai Krui kerap jadi tujuan peselancar karena memiliki ombak nomor tujuh tertinggi di dunia.
Selepas dari Lampung, Anda bisa masuk ke tol Trans-Sumatera bagian selatan melalui gerbang tol Bakauheni sampai terus ke Palembang. Begitu tiba di kota Bumi Sriwijaya ini saatnya untuk menikmati beragam jenis pempek, pindang ikan patin, tekwan, hingga mi celor.
Bagi kota tujuan masih di arah utara Sumatra dari Palembang bisa mampir di Jambi. Di sana Anda bisa mencicipi nasi gemuk yang mirip nasi lemak. Kuliner khas Jambi juga menyediakan pempek dan mi celor.
Sempatkanlah melintasi daerah Kabupaten Kerinci, Jambi. Di situ ada Danau Gunung Tujuh yang membawa kita sekilas seperti berada di atas awan. Dari Jambi, bila kendaraan Anda diarahkan ke utara akan tiba di Pekanbaru, sementara bila ke arah barat laut akan tiba di Kota Padang, Sumatra Barat. Selama di Kota Padang, pemudik bisa singgah ke Masjid Raya Sumbar dan Pantai Air Manis.
Selepas itu lanjutkan road trip mudik melewati Kota Bukittinggi, dengan salah satu ikon populernya Jam Gadang dan tentunya kuliner yang lezat seperti Nasi Kapau, aneka gulai, dan rendang asli Minangkabau sebagai kuliner Nusantara paling top sedunia.
Beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi di sana antara lain, Ngarai Sianok dan Danau Maninjau. Kalau rute Anda dari Bukittinggi mengarah ke Riau, melintasi jalur Kelok Sembilan adalah sensasi tersendiri. Di sekitar Jalan Kelok Sembilan saat ini telah dibangun jembatan layang sepanjang 2,5 km. Jembatan ini membentang meliuk-liuk menyusuri dua dinding bukit terjal dengan tinggi tiang-tiang beton bervariasi mencapai 58 meter. Terhitung, jembatan ini enam kali menyeberangi bolak-balik bukit.
Sampai di Pekanbaru jangan lupa mencicipi sup Tunjang. Hidangan sup ini terbuat dari kaldu tunjang yaitu tulang kaki sapi. Sup ini menimbulkan cita rasa kaldu yang sangat khas dan gurih.
Beranjak terus ke utara, tibalah di Kota Medan, Sumatra Utara. Kota ini dikenal memiliki akar budaya perpaduan multietnis, yakni Melayu, Batak, Tionghoa, Jawa, dan India. Bihun Bebek adalah salah satu kuliner khas Medan yang patut dicoba. Selain itu ada kari bihun, soto Medan, dan nasi Perang. Untuk oleh-oleh sanak famili disarankan membeli Bolu Meranti dan Bika Ambon.
Di ujung utara Sumatra, di Kota Banda Aceh, Anda bisa melepas penat sembari merasakan kopi Gayo dan kopi tarik Sanger di kedai sekitar Masjid Raya Baiturrahman. Tentu saja, di sini harus mencicipi mi khas Aceh rebus maupun goreng. Silakan mencoba juga kelezatan ayam tangkap dan roti cane serta martabak yang disajikan dengan kuah kari. Menarik bukan? Maka, siapkan rute dan daftar lokasi yang mau Anda kunjungi. (indonesia.go.id)
Leave a Reply