PEMBERITAAN INJIL JANGANLAH DIBELOK-BELOKAN

/script>

Markus 16:15 PBTB2 Lalu Ia berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

Rasul Paulus sangat tegas dan jelas saat ia memberitakan Injil. Ia mengatakan: “tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan“, 1 Kor 1:23 TB2.

Pada bagian ini, Paulus tidak memberitakan social gospel atau prosperity gospel, atau Injil yang dibelok-belokkan agar terlihat jinak dan bisa diterima oleh siapa saja yang bukan Kristen.

Paulus memberitakan sekaligus memproklamasikan secara terbuka Yesus yang disalibkan, yang menjadi kebodohan bagi yang tidak percaya pada-Nya. Pemberitaan Injil adalah Proklamasi Yesus adalah Tuhan dan satu-satunya Juruselamat! Menolak Yesus pasti tidak selamat! Ditegaskan di Markus 16:15 Beritakan Injil kepada seluruh makhluk.

Karena itu, memberitakan Injil harus lurus, berani dan tidak dibelok-belokkan.

Karena adanya kerukunan umat beragama, pluralisme atau pemerintah dan rakyat yang mayoritas Muslim, lalu pemberitaan Injil dibelokkan, sehingga kehilangan proklamasi siapakah Yesus itu? Betapa menyedihkan ada pemimpin gereja dan lembaga telah bersikap kompromistis sehingga pemberitaan Injil harus disesuaikan dengan ini atau dengan itu, dan akibatnya itu bukan lagi Injil karena telah dijinakkan dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat luas.

Berhati-hatilah jika pembelokan pemberitaan Injil, meski dengan alasan apa pun, apalagi berkata harus penuh hikmat, jangan frontal, dilakukan secara terang-terangan. Maka hal ini merupakan penyesatan karena mengajar Injil yang lain, yang Paulus katakan terkutuklah dia!

Mengapa pemberitaan Injil kerapa dibelokkan? Jawabnya, karena takut jika reaksi masyarakat non Kristen marah. Beranikah mengubah Injil menjadi jinak dan ramah?

Salam Injili 

Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.

READ  TEOLOGI ASIA - TEOLOGI TIMUR

Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*