
Angka penularan Covid-19 di tanah air terus melandai. Angka kematian juga. Tapi pemerintah memutuskan, PPKM masih berlanjut.
Jakarta, legacynews.id – Dalam Sidang Kabinet Paripurna, yang berlangsung pada Senin (9/5/2022) di Istana Negara, Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah akan melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tanah air. Kendati, berbagai indikator kerawanan pandemi itu sudah menunjukkan adanya perbaikan.
Presiden Jokowi memberi sinyal, PPKM akan terus dilakukan hingga pemerintah meyakini penularan virus SARS COV-2 sudah benar-benar bisa dikendalikan di Indonesia. “Saya minta untuk urusan PPKM, ini banyak masyarakat yang menunggu, sudah berhenti atau masih diteruskan? Masih diteruskan. Jadi tolong setelah ini disampaikan, PPKM tetap berlanjut. Sampai, betul-betul kita yakin bahwa Covid-19 ini 100 persen bisa kita kendalikan,” kata Presiden Jokowi.
Oleh karena itulah dalam tayangan video yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi juga mengingatkan jajarannya agar terus konsentrasi dalam penanganan pandemi Covid-19. Dia juga meminta semua pihak tetap waspada.
“Kasus terkonfirmasi kemarin 227 kasus. Memang ini sudah sudah sangat rendah sekali, tetapi kita harus terus waspada. Sebab, kasus aktif masih 6.192. Jadi agar ini kita waspadai,” ujar Presiden Jokowi.
Dalam jumpa pers usai sidang kabinet, Menko Kemaritiman dan Investasi, yang juga mengemban tugas sebagai Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa kondisi pandemi di Indonesia saat ini sangat baik. Kasus harian Covid-19 pun, kata Menko Luhut, terus melandai.
“Hari ini kondisi dan situasi pandemi Covid-19 dalam kondisi yang yang begitu baik, dilihat secara nasional sudah 25 hari berturut-turut kasus harian kita berada di bawah 1.000 kasus,” ujarnya.
Perbaikan kondisi juga tergambar dalam angka rawat inap nasional yang terus melorot, menurut Menko Luhut, hingga 97 persen. Begitu juga, sambung dia, kasus kematian.
“Tingkat hunian tempat tidur rumah sakit juga sangat rendah hanya dua persen dari keseluruhan bed yang tersedia. Selain itu, kasus kematian juga turun hingga 98 persen yang disebabkan oleh varian Omicron dan positivity rate berada di bawah 0,7 persen,” paparnya.
Leave a Reply