“Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut”. 2 Korintus 11:24-25 (TB)
Rasul Paulus sadar bahwa ketika ia melayani beritakan Injil, sengsara dan penjara selalu menunggunya (Kis 20:23).
Benar melayani bukan sedang berdarmawisata, tetapi perjuangan merampas orang dari dalam api, melawan roh jahat, dan ditentang banyak pihak.
Kesaksian Paulus sangat menggetarkan, sampai begitukah derita yang ia pikul?
Kelaparan, kedinginan, karam kapal, didera, disesah, dilempar batu dan sederet penderitaan.
Ya, Paulus sudah sangat babak belur saat melayani Kristus, tidak ada ruang untuk relaksasi, dari kota ke kota sengara menantinya.
Namun, Kristus tidak biarkan rasul yang telah dipilih-Nya mundur!
Meski babak belur diterpa derita secara badani, ia tidak kalah.
Roh Kudus selalu menolongnya.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply