Ryan and Annabel Koher and their two sons in an undated photo. | Courtesy photo
Seorang pilot misionaris Amerika dan dua pria lainnya yang dipenjara di Mozambik selama lebih dari empat bulan karena dicurigai mendukung pemberontak di negara yang dilanda perang itu telah dibebaskan dari penjara.
Ryan Koher dan dua warga Afrika Selatan, WJ du Plessis dan Eric Dry, meninggalkan penjara Selasa sore, menurut Mission Aviation Fellowship (MAF) ministry yang berbasis di AS.
Koher dikatakan “baik-baik saja” setelah pembebasannya dan telah berbicara beberapa kali dengan istrinya, Annabel, dan kedua putranya sejak pembebasannya, kata seorang juru bicara kepada The Christian Post.
Ketiga pria tersebut diharuskan untuk tetap berada di Mozambik dan kasusnya masih berlangsung.
Mengatakan organisasi tersebut “berterima kasih kepada pengadilan di Mozambik atas keputusan ini,” MAF “terus mempelajari lebih lanjut tentang langkah selanjutnya dalam kasus ini dari penasihat hukum kami,” tambah juru bicara itu.
“Tim pimpinan eksekutif MAF-US mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendoakan Ryan dan keluarganya,” tambah pernyataan tersebut. “Kami meminta doa yang berkelanjutan agar hasil akhirnya adalah pembebasan penuh Ryan dari segala tuduhan dan persidangan.”
Pembebasan Koher tampaknya menjadi jawaban doa setelah istrinya Annabel mengatakan kepada CP minggu lalu bahwa sementara dia tidak yakin bagaimana proses hukum akan berjalan, dia telah berdoa agar Tuhan menggunakan waktu Koher di penjara untuk kemuliaan-Nya dan membawanya kembali dengan selamat. kepada keluarganya.
“Jelas, secara keseluruhan, kami akan berdoa agar dia dibebaskan dan jaksa akan menyadari … bahwa Ryan tidak melakukan kesalahan apa pun, dan bahwa dia harus bebas dan dia akan membatalkan kasusnya, bahwa Ryan akan dibebaskan dan berada di rumah. dengan kami segera,” katanya kepada CP.
Koher dan dua sukarelawan MAF lainnya ditangkap pada November 2022 saat bersiap membantu memuat vitamin dan perbekalan lainnya di pesawat menuju panti asuhan di Cabo Delgado, provinsi paling utara di Mozambik.
Sampai saat ini, belum ada tuntutan yang diajukan dalam penyelidikan yang masih berlangsung, kata keluarga kepada CP.
Sejak 2017, kelompok pemberontak yang diyakini memiliki hubungan dengan ISIS telah merebut desa, gereja, dan masjid di wilayah utara negara Afrika itu, menyebabkan ratusan orang tewas.
Selama lima tahun terakhir, sekitar 1 juta orang telah meninggalkan desa mereka di Cabo Delgado saat perang berkecamuk antara pasukan keamanan dan pemberontak.
Melalui mitra lokalnya, Ambassador Aviation, MAF mengatakan telah menerbangkan pasokan ke berbagai panti asuhan setiap tahun sejak 2014. (CP)
Leave a Reply