

Jakarta, legacynews.id – Komunitas para pendoa di Papua, Rumah Doa Segala Bangsa, menyambut tahun baru dengan beribadah bersama dan mengadakan seminar api doa, penginjilan, dan doa puasa Ester pada awal tahun 2024. Acara seminar ini dihadiri oleh lebih dari 300 peserta, yang diberi kesempatan untuk menyadari peran mereka sebagai pendoa misi (missionary prayer) dalam tema Sekolah Doa yang Mengubah Dunia.
Beberapa narasumber, baik dari dalam maupun luar negeri, turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Dr. Dick Eastman, Dr. Tom Victor, Dr. Rick Riding, Dr. Jason Hubbard, dan Tom Hess dari Yerusalem, serta Dr. Yohanes Suprandono dan Lipiyus Biniluk, M.Th, dari Indonesia, memberikan materi-materi yang penting.
Dr. Dick Eastman menegaskan pentingnya doa sebagai hubungan yang menghasilkan kehidupan dengan Tuhan, berdasarkan eksegeza kata Ibrani “Yada” yang berarti mengenal. Doa sebagai memanggil nama Allah, memerintah didalam Allah, mempercayai Allah dan doa adalah bersama-sama dengan Allah. Selain itu, beliau menegaskan bahwa doa adalah hubungan manusia dengan Tuhan yang menghasilkan kehidupan.
Dr. Yohanes Suprandono menekankan bahwa doa memainkan peran krusial dalam kehidupan orang percaya, dengan tiga dimensi: pujian dan penyembahan, mendengar suara Tuhan, dan mendoakan orang lain. doa sangat penting sebab jika tidak berdoa, maka tidak akan terjadi sesuatu. Di dalam kehidupan orang-orang yang dipakai Tuhan selalu dimulai dari kehidupan doa-doa mereka. Banyak doa, maka banyak kuasa. Banyak doa, maka banyak kemuliaan—nama Tuhan dimuliakan. Selain itu, beliau menjelaskan tentang dimensi doa yang meliputi tiga hal antara lain; KE ATAS—artinya melibatkan pujian dan penyembahan; KE DALAM—mendengar suara Tuhan; KE LUAR–berdoa syafaat/mendoakan orang lain. Masih dalam tema yang sama yakni bagaimana doa mengubah dunia dan mendukung gerakan misi dunia, doa sesungguhnya menolong orang percaya berani mendoakan orang lain. Orang terjauh sekalipun apabila kita doakan, maka Mujizat dan kuasa supranatural bisa terjadi atas kehidupan orang tersebut. Doa dipercayai sebagai langkah strategis menjadi api pekabaran Injil dan mempersatukan setiap orang percaya dalam tugas penginjilan. Doa adalah jiwa yang berlutut—gagal berdoa, maka gagal melihat jalan terbuka. Semua umat Tuhan didorong menjadi pendoa misi.
Dr. Tom Victor menyoroti pentingnya melibatkan anak-anak dalam gerakan doa yang mengubah dunia, mengingat bahwa banyak anak menerima Tuhan Yesus saat masih kecil. melihat pentingnya anak-anak dalam kegerakan doa yang mengubah dunia. Banyak anak-anak menerima Tuhan Yesus saat mereka masih anak-anak. Gereja diminta untuk fokus pada upaya penjangkauan anak-anak. Dia katakan, 80 persen populasi anak-anak tinggal di wilayah Asia. Anak-anak adalah satu kekuatan panen yang belum dimanfaatkan. Samuel mendengar suara Tuhan, waktu ia masih kecil. Untuk mengerti bahwa itu adalah suara Tuhan, Samuel perlu dibantu oleh seseorang bahwa Tuhanlah yang sedang berbicara denganya. Kita semua tahu bahwa hidup Samuel berubah bahkan keseluruhan bangsa Israel diubahkan oleh karena hidup seorang anak yang mendengar suara Tuhan.
Dr. Rick Riding dan Dr. Tom Hess menekankan pentingnya berdoa sesuai dengan kehendak Allah dan di dalam nama Yesus, serta menyatukan doa dengan pujian. Doa adalah percakapan pribadi dengan Allah dan bukti bahwa kita mengasihi Tuhan. Dengan doa kita bisa merasakan kehadiran Tuhan dalam kehidupan arang lain yang mana mereka sendiri tidak sanggup untuk mengubahnya. Dalam doa, nama Tuhan harus dimuliakan dan diagungkan. Belajar dari Daud, Daud adalah seorang prajurit dan penyembah sejati yang hebat. Dalam doa, kita juga harus menjadi penyembah dan seorang prajurit. Kita perlu melakukan peperangan rohani, memproklamirkan firman dan pujian penyembahan. Doa yang berkuasa haruslah menyatu dengan pujian kepada Allah.
Setelah mengikuti seminar tiga hari ini, peserta merasa disegarkan dan siap untuk berkarya bagi kemuliaan Tuhan di tahun yang baru. Mereka menerima sertifikat serta buku sekolah doa yang mengubah dunia yang ditulis oleh Dr. Dick Eastman. Semoga mereka dapat menerapkan ajaran-ajaran yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari mereka serta terus menguatkan iman dan dedikasi mereka dalam doa dan pelayanan.
Yohanes Suprandono | Ketua PGLII | Direktur Every Home Indonesia
Leave a Reply