

“Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: “Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya.” 1 Samuel 16:6
Ketika Allah telah menolak raja Saul dan akan menggantinya dengan seseorang yang akan diurapi-Nya, Ia menyuruh Samuel mencari di antara anak-anak Isai.
Pada waktu Samuel melihat anak Isai yang bernama Eliab, ia segera berkata: “Inilah orang diurapi-Nya!”, tetapi Eliab tidak dipilih Tuhan.
Begitu pun dengan Aminadab, Syama dan lain-lain ditolak Allah.
Sampai kepada Daud, dialah yang dikehendaki Allah. Allah menegaskan, apa yang dilihat mata manusia tidak sama dengan yang dilihat Allah.
Kisah ini memberi pelajaran, bahwa seringkali kita berkata: “Inilah yang benar, tetapi besok kenyataannya salah”.
Bukankah sering, dalam banyak hal, kita siap berdebat dan berargumen bahwa yang kita sebut atau kita paparkan itu benar? Ya, benar karena kita menilainya dari ukuran diri sendiri.
Entah berapa banyak pemimpin Kristen bahkan hamba Tuhan, yang gencar membela keyakinannya lah yang paling benar.
Mengapa di banyak pertemuan hamba-hamba Tuhan, kita bisa katakan dengan lantang, bahwa Pendeta A itu yang paling pantas menjadi ketua umum? Dan di pihak lain juga akam berkata hal yang sama.
Ingat dan ingatlah selalu, bahwa apapun yang hari ini disebut benar, jika bukan berasal dari Kristus, besok akan dibuktikan menjadi salah.
Inilah suatu fakta, bahwa hari ini berkata benar, jika perlu dengan berdebat, ternyata besok salah.
Belajarlah melatih kebenaran ini, jika bukan berasal dari Tuhan janganlah merasa benar, sebab besok akan salah dan pahit tanggungannya.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply