Delegasi EdWG G20 Dikenalkan Budaya Indonesia di Tanah Jawa

/script>

Anggota delegasi EdWG G20 yang berasal dari Eropa, Afrika, dan Amerika Latin dikenalkan dengan budaya Indonesia di tanah Jawa, yaitu upacara minum teh patehan dan jemparingan.

Jakarta, legacynews.id – Perhelatan Presidensi G20 Indonesia 2022 tidak sekadar agenda merumuskan persoalan sosial budaya dan ekonomi global, melainkan merasakan pula pengalaman budaya Nusantara.

Menjadi orang “Jawa” sehari merupakan pengalaman yang dinikmati para delegasi Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Pendidikan G20 atau First G20 Education Working Group (EdWG) Meeting.

Mereka mendapatkan pengalaman itu di hari terakhir pertemuan pertama EdWG G20 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (18/3/2022). Anggota delegasi EdWG G20 yang berasal dari Eropa, Afrika, Amerika Latin dikenalkan dengan budaya Indonesia di tanah Jawa, yaitu upacara minum teh patehan atau royal high tea dan jemparingan.

Para delegasi G20 mendapatkan pengalaman otentik prosedur komprehensif upacara minum teh tradisional yang biasanya dilakukan di Keraton Sultan Yogya, yaitu patehan. Mereka juga mencoba secara langsung olahraga tradisional memanah sambil duduk bersila, yakni jemparingan.

Patehan dimulai dengan arak-arakan abdi dalem (pelayan kerajaan) yang mengenakan pakaian tradisional kerajaan dan menuangkan teh sebagai penghargaan kepada tamu dan doa untuk keharmonisan bumi. Nama patehan sendiri berasal dari “teh”, yaitu jenis minuman yang diseduh.

Sesuai dengan artinya, patehan adalah orang yang bertugas menyiapkan minuman, khususnya teh, dan segala perlengkapan untuk keperluan Keraton Yogyakarta. Ritual itu awalnya merupakan kebiasaan upacara minum teh sehari-hari yang diikuti oleh para sultan sebelumnya—ada sedikit penyesuaian pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Cara menyajikan minuman di patehan tidak sederhana. Setiap bahan memiliki takarannya dan ada cara-cara khas yang diberlakukan dengan tujuan tertentu.

READ  E-Sports Dipertandingkan Pada Ajang PON XX Papua

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*