“…. taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.” Kisah Para Rasul 4:19-20
Sejarah pekabaran Injil diwarnai dengan adanya penolakan, penjara, penganiayaan bahkan kematian.
Namun hingga hari ini, pekabaran Injil masih saja berlanjut dan diyakini akan berlangsung hingga Tuhan Yesus Datang Kembali.
Bukan hal baru, jika setiap pekabar Injil dihadang dan dilarang untuk tidak mengabarkan Injil. Di beberapa negara, berlaku undang-undang atau peraturan Injil tidak dapat disyiarkan di negeri itu. Siapa yang melanggar akan masuk sel penjara.
Setiap orang Kristen sangat mustahil kehidupannya dipisahkan dari Injil. Menjadi orang Kristen bukan semata hanya memuji dan menyembah Tuhan, tetapi menjadi murid Kristus dan kabarkan Injil.
Kristen itu tidak cukup berkata Allah baik, sungguh baik dan sangat baik, pokoknya tidak macam-macam, tetapi wajib kabarkan Injil.
Mengapa banyak orang Kristen tidak kabarkan Injil? Selain karena merasa hal itu bukan tugasnya atau tidak paham, juga faktor lingkungan masyarakat serta undang-undang atau peraturan yang sengaja melarang pekabaran Injil.
Namun, bagi seorang pekabar Injil yang kehidupannya dikuasai Roh Kudus, pertama-tama ia tidak akan pernah tinggal diam dan selalu kabarkan Injil. Kedua, jika begitu banyak tantangan dan larangan yang dibuat, apakah oleh pemerintah yang berkuasa, ia masih juga akan tetap kabarkan Injil.
Kabarkan Injil tidak perlu minta ijin. Kalaupun akibat dari keberanian kabarkan Injil, harus berurusan dengan larangan, hal itu telah Yesus sendiri katakan serta catatan sejarah.
Gambaran seperti ini tidak artikan seorang pekabar Injil hanya ciptakan keresahan atau gangguan sosial. Seorang pekabar Injil sejati hanya taat kepada Tuhan Yesus, karenanya mulutnya tidak akan pernah diam mengabarkan Injil kepada siapapun, meski kelak berhadapan dengan peraturan dan pelarangan.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply